JATIMTIMES - Saat ini di media sosial beredar informasi tentang identitas lelaki yang menendang sesaji di kawasan erupsi Gunung Semeru. Disebutkan bahwa pelaku diduga bernama Hadfana Firdaus, lelaki lajang kelahiran Wonosobo tahun 1988.
Disebutkan pula bahwa lelaki tersebut tinggal di wilayah Kelurahan Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Atas informasi ini Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno mengaku sudah mengetahui adanya informasi yang beredar tersebut. Tapi, Eka Yekti menegaskan bahwa pihaknya tidak mau gegabah namun tetap terus melakukan upaya pencarian.
“Masih kami upayakan pencarian mas,” jawab Eka Yekti singkat.
Baca Juga : Terkuak, Pedangdut Inisial V yang Ditangkap Narkoba Adalah Velline Chu
Sementara itu Bupati Lumajang Thoriqul haq hingga kini belum memberikan tanggapan soal beredarnya informasi tentang identitas lelaki yang menendang sesaji di kawasan erupsi Gunung Semeru tersebut. Hingga berita ini ditulis, pesan WhatsApp JatimTimes juga masih belum mendapat tanggapan.
Sementara itu sejumlah elemen masyarakat juga turut melakukan pencarian pelaku. Seperti yang dilakukan organisasi Pemuda Pancasila (PP) Lumajang. Ketua MPC PP Lumajang Agus Setiawan sejak mengetahui adanya aksi penendangan sesaji yang dilakukan pelaku tersebut langsung memerintahkan anggotanya untuk mencari keberadaan pelaku.
“Meskipun geram, tetap lakukan pencarian dengan sabar. Jangan menggunakan kekerasan, jika ditemukan langsung serahkan kepada pihak yang berwajib,” perintahnya kepada anggota PP Lumajang.
“Beberapa kali kita telusuri di wilayah Pronojiowo termasuk kepada kelompok-kelompok tertentu, mereka menyatakan tidak tahu dan tidak kenal pelaku. Yang menjadi masalah adalah setelah perbuatannya viral, si pelaku ini langsung menghilang. Ini berarti ada yang ditutupi, misalnya latar belakangnya atau jaringannya,” ujar Setiawan.
Baca Juga : Misteri Gunung Slamet yang Ada di Ramalan Jayabaya Letusannya Membuat Pulau Jawa Terbelah 2
“Kalau dia benar dari kelompok yang tidak bermasalah, saya rasa dia pasti muncul memberikan klarifikasi atau minimal melakukan permintan maaf. Karena mungkin, ini masih mungkin ya, si pelaku dari kelompok yang tidak mau terungkap identitasnya. Mau tidak mau ya menghilang,” lanjut Setiawan.
Setiawan mengaku masih terus menggerakkan anggotanya untuk membantu mencari keberadaan pelaku. “Kami mendukung proses hukum yang dilakukan kepolisian agar tidak ada lagi yang mengusik kedamaian di Lumajang,” pungkasnya.