JATIMTIMES - Turut berkontribusi dalam menyelamatkan wilayah pegunungan di kawasan selatan, GP Ansor menanam 1.000 pohon di bumi perkemahan Ma'arif NU Walikukun, Kabupaten Tulungagung.
Ketua GP Ansor Tulungagung Mukhamad Sukur dalam acara penanaman seribu pohon, menyampaikan kegiatan itu merupakan kontribusi nyata kader.
Baca Juga : Partai Demokrat Kalah Kasasi Lawan Kadernya di Jombang soal Pemecatan
"Kami ingin berbuat untuk bumi yang kita tinggali bersama, rumah kita semua. Meski yang kami lakukan ini kecil, meski harus mendaki gunung, kalau itu ada kemanfaatan untuk orang lain harus kita ambil. Ini ajaran Ansor," kata Mukhamad Sukur, Minggu (09/01/2022).
Hal ini menurutnya sangat penting karena kawasan selatan Tulungagung merupakan hamparan pegunungan yang menjadi tembok antara kota dan laut pantai selatan.
Ke depan ia berharap gerakan ini bisa menjadi gerakan bersama dan mampu menyedot animo banyak pihak. "Kami sangat berharap gerakan kami ini menjadi gerakan yang berkelanjutan, tidak hanya untuk kawasan pegunungan tapi juga kawasan pemukiman, sehingga kesadaran menanam pohon menjadi suatu budaya masyarakat," tegas Sukur yang juga dosen UIN SATU Tulungagung ini.
Selain itu, komandan Banser Tulungagung Eko Wijianto yang menjadi pelaksana kegiatan menyatakan, bahwa Alpukat sengaja dipilih sebagai pohon yang di tanam karena selain untuk penghijauan juga sebagai sumber ekonomi.
"Tak kurang dari 1.000 pohon alpukat yang kami siapkan untuk kegiatan hari ini. Selain oksigen, cadangan air, kita juga mendapat manfaat ekonomi dari buahnya kelak," ucap Eko.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara LP Ma'arif, Lembaga Pertanian NU, ISNU dan GP Ansor Tulungagung. Proses penanaman dilakukan oleh para anggota banser sebanyak 300 orang.
Baca Juga : Transaksi Miras Ciu di Pinggir Jalan, Pria Kediri Diringkus Polisi, Ratusan Botol Diamankan
Sementara itu, Ketua Bidang Lingkungan Hidup GP Ansor Tulungagung Abdul Khair Wattimena yang turut hadir dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa satu pohon mampu menghasilkan 1,2kg oksigen per hari. Sedangkan satu orang membutuhkan 0,5kg oksigen perhari, artinya satu pohon mampu memenuhi oksigen dua orang tiap harinya.
Ia sangat yakin bahwa gerakan ini mampu mengurangi potensi global warming di Tulungagung. "Kami sangat optimis gerakan ini mampu mengurangi dampak global warming dan rumah kaca, setelah ini yang perlu kita pastikan adalah pohon yang kita tanam ini dapat tumbuh dengan baik ke depan," ungkap Abdul.
Ia juga menjelaskan bahwa tim lingkungan hidup GP Ansor Tulungagung telah melakukan analisis dan pemetaan terkait masalah lingkungan hidup di Tulungagung, seperti masalah polusi, populasi, pembuangan limbah, penipisan sumbedaya alam, hingga efek dari rekasaya genetika.
"GP Ansor Tulungagung siap bekerja sama dengan semua pihak untuk mengurangi efek lingkungan hidup di sekitar Tulungagung," pungkasnya.