JATIMTIMES - Mahasiswa KKN Peduli Semeru Universitas Negeri Malang (UM) Zona 2 Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, mempunyai program kerja (proker) strategis. Salah satunya adalah pembuatan buku cetak dan buku elektronik sebagai luaran (output) utama serta poster bertemakan trauma healing sebagai program kerja pendukung.
Luaran berjudul "Buku Panduan Dukungan Trauma Healing terhadap Masyarakat Terdampak BsencanaAlam," tersebut disusun oleh tiga mahasiswa, yakni Indri Febriani, Moneka Munafani, dan Syahrul Musabikhi. Mereka dibimbing Dr Desti Nur Aini, SS MPd. Buku tersebut membahas mulai dari jenis, langkah-langkah hingga terapi trauma healing.
Baca Juga : Foto-Foto Seksi Cassandra Angelie, Artis yang Tertangkap tanpa Busana
Dalam buku dan poster yang disusun ini, diulas tahapan-tahapan mengenai trauma healing, khususnya terhadap korban bencana. Trauma healing sendiri bertujuan untuk memberikan perasaan seseorang atau kelompok terdampak peristiwa atau bencana alam agar tetap memiliki kendali atas hidupnya.
Tahapan dimulai dari acknowladgements, yakni mengidentifikasi trauma yang pernah dialami; Kedua, safety. Yakni situasi dan kondisi haruslah aman sebelum melakukan upaya mengatasi trauma.
Ketiga, processing atau memproses dampak trauma (gejala dan hubungan). Dan yang keempat, Ilintegrate dengan menggunakan pemahaman baru tentang pengalaman hidup yang lebih baik.
Untuk fase trauma healing, terdapat tiga hal, yakni, keamanan dan stabilitas ahli kesehatan mental maupun pihak berkaitan akan membantu untuk mengarahkan masyarakat agar dapat mengontrol emosi berlebih, mengatur perasaan, menstabilkan diri ketika dihadapkan dengan pemicu trauma; Mengingat dan berduka setelah memulihkan diri pasca trauma, kemudian akan menjelajahi peristiwa tersebut dan mengintegrasikan di lingkungan yang aman; Memulihkan hubungan Berkenaan dengan pemberdayaan, saat kita pulih dari trauma, maka harus diingat kita tidak berdiri sendiri.
Penanganan atau trauma healing antara orang dewasa dan anak-anak berbeda. Jika pada orang dewasa cenderung mengarah ke bimbingan konseling serta umumnya lebih mudah dibandingkan kegiatan trauma healing pada anak. Hal ini dikarenakan orang dewasa dapat mengekspresikan apa yang dirasakan secara verbal.
Sedangkan untuk anak, trauma healing dilakukan dengan beberapa kegiatan, seperti play therapy dengan memanfaatkan media permainan, kombinasi permainan dengan materi perlindungan anak, dance therapy untuk mengontrol emosi, serta pemberian obat dan terapi psikis.
Langkah sederhana untuk trauma healing terdapat beberapa hal. Yakni memastikan keamanan dan menjamin ketersediaan kebutuhan dasar; Membangun pengetahuan keluarga mengenai trauma dan dampaknya; Memperkuat rutinitas perilaku normatif, serta mengidentifikasi keadaan emosional anak; Membangun narasi trauma anak dan berbagi ke orang lain; Membangun respons dan penyembuhan terhadap trauma.
Ada kendala yang dihadapi dalam penyusunan buku dan poster. Kendala dalam penyusunan buku adalah mengumpulkan materi yang dibutuhkan oleh masyarakat terkait trauma healing dalam waktu singkat, kurang lebih satu bulan. Sedangkan untuk pembuatan poster, kendala yang dialami adalah oemilihan materi yang dimasukkan ke dalam poster, dimana harus menyesuaikan kebutuhan dan gaya bahasa masyarakat Lebakharjo, Ampelgading," tutur Indri Febriani, mahasiswa dari jurusan FMIPA UM.
Langkah awal pelaksanaan program kerja ini dimulai dengan melakukan survei berbantuan angket ke 15 responden masyarakat Desa Lebakharjo. Survei bertujuan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat Lebakharjo terhadap buku dan poster trauma healing pasca bencana.
Baca Juga : Unisma Dipercaya OJK Berpartisipasi dalam Program Pendidikan Calon Staf
Penyusunan buku dan poster bertemakan trauma healing berpotensi untuk diwujudkan dan dikenalkan kepada masyarakat Lebakharjo. Selain itu program kerja dari par mahasiswa itu juga diapresiasi warga setempat.
"Tahun 2021 ini, masyarakat Desa Lebakharjo pernah mendapatkan hoaks bencana alam oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal itu membawa dampak besar terhadap psikis dan menimbulkan trauma, sehingga pengetahuan tentang trauma healing sangat diperlukan," ungkap Sunarti, ketua RT 7 RW 3, Dusun Kampung Anyar.
Sementara itu, untuk tahapan berikutnya, berupa serah-terima rancangan buku sekaligus poster ke pihak Desa Lebakharjo, dilanjutkan pengajuan International Standar Book Number (ISBN) untuk buku, serta pengajuan HKI untuk buku dan poster. Setelah itu, pada tahap akhir dilakukan pengiriman naskah buku ke UM Press untuk dilakukan proses cetak.
“Buku dan poster edukatif bertemakan trauma healing tentunya memberikan dampak positif, memberikan pemahaman serta panduan trauma healing kepada masyarakat Desa Lebakharjo, sebagai pihak terdampak bencana alam melalui media buku (cetak dan elektronik buku) dan poster,” pungkas Adrian Abimanyu Bagaskara, koordinator fesa untuk Zona 2.