JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang luncurkan Bus Malang City Tour (Macito) terbaru dengan cat berwarna biru untuk mendorong perkembangan dunia wisata di Kota Malang.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, nantinya Bus Macito terbaru yang berjumlah satu unit ini akan melayani masyarakat dan wisatawan luar kota ataupun luar negeri mulai Bulan Januari 2022 ini.
Baca Juga : Tinjau Pospam Nataru, Forkopimda Tulungagung Beri Bingkisan Petugas Jaga
"Saya kira nanti kalau ada wisatawan yang datang ke Kota Malang tidak usah ribet, nanti anda akan (difasilitasi) melalui bus-bus yang akan kami siapkan," ungkap Sutiaji kepada JatimTIMES.com.
Rencana awal Bus Macito terbaru ini diadakan sebanyak dua unit. Namun, karena terjadi refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19, akhirnya untuk akhir tahun 2021 sementara hanya diluncurkan satu unit bus.
Namun, untuk tahun 2022 ini, Sutiaji juga telah merencanakan melakukan pengadaan kembali beberapa unit Bus Macito melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang dan dikelola oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang.
Terkait rencana penambahan jumlah unit Bus Macito, Sutiaji terlebih dahulu akan melihat eskalasi atau pertambahan jumlah penumpang Bus Macito setiap kali beroperasi.
"Nanti kalau ini animonya banyak, akan kami tambah ya paling minimal 3 lagi atau 4 sampai 5 unit, kalau pengadaan baru Rp 1,08 miliar (per unit)," kata Sutiaji.
Orang nomor satu di Pemkot Malang ini menyampaikan, nantinya Bus Macito yang baru ini akan beroperasi setiap hari dan bagi masyarakat atau wisatawan yang akan menaiki Bus Macito terbaru ini tidak perlu membayar alias gratis.
Baca Juga : Bupati Gresik Gus Yani Lantik 378 Pejabat Baru
"Gratis, setiap hari beroperasi. Kapasitas 20 dan mungkin belakangnya masih bisa," tutur Sutiaji.
Untuk rutenya apakah sama dengan Bus Macito yang sebelumnya, Sutiaji belum dapat memastikan terkait rutenya. Hal itu akan di rapatkan kembali untuk menentukan rute Bus Macito terbaru.
"Insya allah lebih banyak mobilenya. Karena ketinggiannya tidak seperti dulu. Kalau dulu ketinggiannya banyak kena kabel dan seterusnya," pungkas Sutiaji.