JATIMTIMES - Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan segera memulai pembangunan Hunian Semerntara atau Huntara untuk pengungsi erupsi Semeru di desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Pada hari Rabu (29/12) Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin, mengunjungi lokasi pembangunan Huntara di desa Sumbermujur yang disertai unsur Pemkab Lumajang, TNI dan Polri.
Baca Juga : Usai Tertibkan 82 Kios Liar, BBWS Bidik 19 Kios Liar di Sisi Utara Puskesmas Gondanglegi
Pembangunan Huntar dari ACT ini akan mengikuti konsep yang diarahkan oleh Pemkab Lumajang. Huntara ACT akan dibangun dengan ukuran 6x4,8 meter, yang didalamnya termasuk fasilitas kamar tidur, dapur dan ruang tamu.
“Kita ingin korban terdampak harus segera pulih dari duka bencana. Tidak cukup hanya pemenuhan pangan, ACT bersama Sahabat Dermawan memulai pembangunan hunian yang nyaman. Dalam beberapa waktu, tempat tinggal ini akan selesai pembangunan agar segera bisa ditempati. Doa terbaik kami untuk korban agar segera kembali pulih seperti sedia kala,” ungkap Ketua Dewan Pembina ACT Rabu (29/12) kemarin.
Dikatakan Aahyudin, sejak terjadinya erupsi Semeru pada tanggal 4 Desember lalu, ACT telah membantu untuk kebutuhan pokok pengungsi mulai dari kebutuhan pangan hingga kebutuhan pokok lainnya.
"Kini bantuan akan mulai kita arahkan untuk mengembalikan kehidupan pengungsi Semeru kepada aktivitas keseharian yang lebik baik, dengan akan dimulainya pembangunan Hunatara ini," ujar Aahyudin.
Sebanyak 100 huntara akan segera dibangun, dan harapanny100untara ini akan segera bisa ditempati, agar pengungsi Semeru bisa segera berpindah dari tempat pengungisian ketempat yang lebih nyaman.
Baca Juga : Ungkap Penyebab Siswa SD di Jombang Meninggal usai Vaksinasi, Komda KIPI Turun Tangan
Selain membangun 100 hunian sementara atau Huntara, ACT juga akan memulai sebuah usaha pemberdayaan secara ekonomi untuk warga terdampak Erupsi Semeru dengan mendirikan pabrik batako.
Dalam kesempatan yang sama, pada hari Rabu (29/12) kemarin diserahkan secara simbolis 10 mesin pencetak batako yang nantinya diharapan bisa kegiatan ekonomi bagi warga terdampak Semeru.
"Dengan 10 mesin batako ini, produksinya nanti bisa dijual untuk keperluan pembangunan hunian bagi pengungsi, sehingga ada manfaat secara ekonomi bagi warga terdampak erupsi Semeru," jelas Ahyudin kemudian.