JATIMTIMES - Sektor ekonomi kreatif (Ekraf) di Kota Malang menjadi salah satu yang terus digenjot untuk bisa terud dikenal luas. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berupaya ke-17 sub sektor Ekraf turut andil di segala kesempatan.
Salah satu yang tengah digagas, yakni menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi yang ada di Kota Malang. Alasannya, tak lain karena hadirnya generasi muda dengan dunia kreativitas berasal dari lulusan universitas yang dianggap akan mampu menyukseskan sektor Ekraf ke depannya.
Baca Juga : Kabar Gembira, DD Kabupaten Malang 2022 Naik Rp 21 Miliar
"Kita sudah kolaborasi dengan perguruan tinggi. Kita buat kurikulum bersama," ujar Wali Kota Malang Sutiaji.
Dikatakannya, kolaborasi kurikulum dengan perguruan tinggi itu penting. Sebab, akan terarah nantinya para mahasiswa itu ketika lulus untuk menyerap lebih luar pasar ekonomi kreatif.
"Jadi kita tahu apa sih yang dibutuhkan ketika mahasiswa keluar. Sehingga bisa ditangkap oleh pasar," jelasnya.
Hal ini pun, menurutnya juga dibarengi dengan penyusunan roadmad Ekraf Kota Malang 2023-2027. Di mana, sebanyak 17 sub sektor masuk dalam program yang diharapkan mampu membawa Ekraf mendunia.
Ke-17 subsektor Ekraf tersebut, diantaranya Pengembang Permainan, Arsitektur, Desain Interior, Musik, Seni Rupa, Desain Produk, Fesyen, Kuliner, Film, Animasi dan Video, Fotografi, Desain Komunikasi Visual, Televisi dan Radio, Kriya, Periklanan, Seni Pertunjukan, Aplikasi dan game.
Baca Juga : Atasi Banjir, Pemkab Malang Bakal Bikir Saluran Air di Bawah Jalan Raya
Dengan penyusunan roadmap tersebut, Sutiaji optimis pengembangan Ekraf di Kota Malang semakin optimal. Hal ini juga sebagai upaya dalam mengenalkan produk-produk Ekraf mendunia.
"Ini terus dikuatkan. Di roadmapnya terus kita koneksitaskan, membangun lalu berdaya. Mendunianya saya kira dengan banyaknya startup kita, terus dikuatkan," pungkasnya.