JATIMTIMES - Wakapolresta Malang Kota AKBP Deny Heryanto menyoroti penggunaan Aplikasi PeduliLindungi yang masih kurang efektif di Terminal Arjosari Malang. Hal itu diketahui saat Deny Heryanto meninjau penerapan protokol kesehatan (prokes) di Terminal Arjosari Malang bersama Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan dan Kasat Samapta Kompol Syabain beserta jajaran lainnya.
"Jadi tujuan dari kita melakukan pengecekan untuk prokes terutama Aplikasi PeduliLindungi yang memang sudah harus diterapkan di tiap tempat-tempat keramaian termasuk terminal ini," ungkap Deny kepada JatimTIMES.com, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga : Tingkatkan Sinergitas Penanganan Permukiman Kumuh, KOTAKU Trenggalek Gelar Lokakarya
Di mana, penerapan Aplikasi PeduliLindungi juga merupakan salah satu cara untuk petugas mengetahui dan memastikan bahwa calon penumpang maupun masyarakat yang beraktivitas di Terminal Arjosari Malang sudah tervaksin, minimal dosis satu.
Selain itu, dengan Aplikasi PeduliLindungi petugas akan lebih mudah dan cepat dalam melakukan tracing terhadap masyarakat yang beraktivitas jika nantinya terjadi klaster penyebaran Covid-19 di kawasan Terminal Arjosari Malang.
Namun, meskipun sangat penting dan banyak manfaatnya, penerapan Aplikasi PeduliLindungi masih kurang efektif digunakan. Hal itu terbukti saat Deny bersama Supiyan mencoba mengarahkan Aplikasi PeduliLindungi di handphone ke QR Code yang ada terdapat gangguan.
"QR Code PeduliLindungi-nya jangan ditempelkan di pilar begini, nanti coba ditaruh di papan stan mika diletakkan di pintu masuk supaya masyarakat lebih mengetahui," kata Deny.
Terkait kurang efektifnya penggunaan Aplikasi PeduliLindungi saat digunakan oleh Wakapolresta pun dibenarkan oleh Petugas Pengawas Lapangan Terminal Arjosari Malang Purnomo.
Baca Juga : Amankan Nataru tanpa Penyekatan, Polres Malang Dirikan Lima Pos Pengamanan
"Untuk Peduli Lindungi sebenarnya barcode-nya itu sudah berfungsi tapi gak tahu tadi (saat digunakan) Wakapolresta kok kosong. Nanti akan kami laporkan ke pimpinan. Kebetulan pimpinan sedang ada agenda di Polda," ungkap Purnomo.
Sementara itu, berdasarkan catatan dari Purnomo, jumlah penumpang Bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) mengalami kenaikan mencapai 25 persen sejak dua hari yang lalu. Sedangkan penumpang AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) masih dalam kondisi stabil.
"Penumpang AKAP per hari sekarang sudah sekitar 300 sekian. Kalau sebelumnya di bawah 200-an. Untuk AKDP sudah 500-600 penumpang per hari," pungkas Purnomo.