free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Kasus DBD di Kota Malang Turun Drastis, Dinkes Kota Malang Terus Perkuat Edukasi

Penulis : Arifina Cahyati Firdausi - Editor : Pipit Anggraeni

21 - Dec - 2021, 18:25

Placeholder
Ilustrasi. (Foto: Source google).

JATIMTIMES - Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang mengalami penurunan cukup drastis dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Meski begitu, penanganan dan pencegahan tetap dimaksimalkan. Terlebih saat ini dalam kondisi musim penghujan. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif mengungkapkan, sejak tahun kemarin hingga tahun ini Kota Malang nihil kasus kematian akibat DBD. "Demam berdarah saat ini di bawah 50 kasus, tahun sebelumnya itu sekitar 76 kasus. Kematian akibat demam berdarah sampai saat ini belum ada," ujarnya.

Baca Juga : Rehabilitasi Lingkungan Bekas Tambang Pasir, Khofifah Resmikan Njulung Agro Edu Tourism

Penurunan kasus DBD yang semakin signifikan ini disebutnya, salah satunya karena kesadaran masyarakat untuk hidup sehat semakin baik. Artinya, jika ditemui gejala penyakit, masyarakat Kota Malang dinilai sudah sangat awas untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Begitu pula, dikatakan Husnul, terus dilakukan pemahaman dan edukasi di tiap-tiap wilayah untuk pentingnya kesadaran lingkungan. Termasuk, hadirnya juru pemantau jentik (Jumantik) di tiap wilayah.

"Penanganan sudah bagus dan masyarakat sadar. Kita ada juru pemantau jentik (Jumantik) baik dari petugas maupun kader. Mereka-mereka inilah yang terus memberikan edukasi hidup bersih terutama untuk lingkungan," jelasnya.

Lebih jauh dikatakannya, kasus penyakit DBD ini sejatinya terbagi menjadi 4 grade. Bilamana seorang pasien masuk dalam kategori grade 4, maka penanganan kesembuhan juga cukup krusial, hingga bisa menyebabkan kematian.

Gejalanya untuk kategori tersebut, seperti muntah darah, mimisan dan lainnya. Dalam hal ini kondisi pasien sudah harus dirawat di rumah sakit rujukan. Karenanya, mantan Direktur RSUD Kota Malang tersebut terus mengimbau warga agar tetap memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan sebagai pencegahan.

Baca Juga : Polres Lamongan Laksanakan Vaksinasi Anak, 3.562 Dosis Telah Disuntikkan

"Kalau sudah masuk grade 4 potensi untuk meninggal dunia besar. Tapi kalau deteksi awal grade 1, Insya Allah bisa cepat dan lebih bagus penanganannya. Di Kota Malang tidak ada kematian, kita berada diantara grade 1," tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pencegahan yang paling utama untuk penyakit DBD ini harus dengan memperhatikan lingkungan rumah masing-masing. Seperti, memperhatikan area gantungan baju, tempat penampungan air, hingga bagi yang memelihara burung juga harus memperhatikan tempat minum airnya, dan tempat-tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti lainnya.

Tak hanya itu, Dinkes Kota Malang juga menyediakan Abate guna mengantisipasi sarang nyamuk penyebab DBD di penampungan air yang bisa diakses oleh masyarakat di setiap Puskesmas wilayah masing-masing.


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Arifina Cahyati Firdausi

Editor

Pipit Anggraeni