JATIMTIMES - Sebanyak 34 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taubah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang telah menjalani wisuda setelah dinyatakan lulus dari uji materi dari Ummi Foundation.
Ummi Foundation sendiri merupakan sebuah lembaga yang memberikan pengajaran dalam membaca Al-Qur'an dengan materi atau metode Ummi. Metode Ummi inilah yang digunakan di Ponpes At-Taubah Lapas Kelas I Malang.
Baca Juga : Makeup Mata Kristal Diprediksi Jadi Tren Kecantikan 2022, Tertarik Mencoba?
Gelaran wisuda 34 santri ini terasa berbeda karena masih dalam situasi pandemi covid-19 dan keluarga dari para warga binaan pemasyarakatan (WBP) tidak bisa turut hadir secara langsung menyaksikan keluarganya di wisuda untuk menjadi ustaz.
Namun, pihak Lapas Kelas I Malang atau Lapas Lowokwaru telah menyiapkan video teleconference melalui aplikasi Zoom agar keluarga WBP dapat menyaksikan prosesi wisuda 34 santri Ponpes At-Taubah.
Kepala Lapas Kelas I Malang RB Danang Yudiawan mengaku bangga melihat para WBP telah resmi diwisuda dan sudah siap menjadi ustaz pengajar metode Ummi. "Dengan wisuda ini, WBP sekarang sudah memiliki bekal dan ilmu berupa cara membaca Kitab Al-Qur'an yang baik dan benar, sehingga nantinya bisa menjadi pengajar maupun pendidik di lapas maupun nantinya di luar lapas," ungkap Danang, Minggu (19/12/2021).
Nantinya, berbekal sertifikat serta ijazah telah lulus uji materi metode Ummi, para WBP nantinya setelah bebas dapat mengaplikasikan keilmuannya di kantor-kantor Ummi Foundation di seluruh Indonesia. Selain itu, mereka dapat menjadi tenaga ahli dalam bidang baca atau tulis Al-Qur'an.
Baca Juga : Siap-Siap, Harry Potter 20th Anniversary Bakal Sambut Penggemar Tepat di Awal 2022
Sementara itu, petugas pembina Ponpes At-Taubah Lapas Kelas I Malang Khoirul Anam menyampaikan, pihaknya berharap agar 34 santri yang telah lulus uji materi metode Ummi dapat bermanfaat dan menjadi contoh WBP lainnya yang tergabung dalam pembinaan kerohanian Ponpes At-Taubah Lapas Kelas I Malang.
"Sekaligus menjadi tenaga didik baru, sehingga dapat memacu santri-santri yang lain untuk dapat mengikuti wisuda pada gelombang berikutnya," pungkas Khoirul Anam.