free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Transportasi

Uwot, Istilah Jembatan Bambu yang Berfungsi Penting di Masa Lalu

Penulis : Anang Basso - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13 - Dec - 2021, 02:55

Placeholder
Jembatan Bambu yang di Tulungagung disebut Uwot (Foto: Anang Basso/ TulungagungTIMES)

JATIMTIMES - Istilah familiar di masa lalu yang saat ini semakin tak dikenal generasi muda di Tulungagung adalah uwot. Kata uwot atau jembatan bambu masih digunakan oleh generasi 80 an ke bawah untuk menyebut jalan pintas di atas sungai atau parit ini.

Di Tulungagung sendiri, uwot juga sulit ditemui seiring kemajuan zaman. Pasalnya, pembangunan yang semakin pesat, uwot digantikan dengan jembatan berbahan semen atau besi baja.

Baca Juga : Relawan Erupsi Gunung Semeru Fokus Membuat Sudetan di Curah Kobokan

Sementara jembatan kayu atau jembatan bambu sudah jarang ada saat ini. Sudarmanto (57) tokoh masyarakat di Boyolangu mengatakan, uwot di jaman dulu menjadi penghubung yang penting dan vital.

"Sama seperti jembatan saat ini, uwot digunakan orang dahulu menyeberang sungai atau tebing satu ke tebing lain jika itu pegunungan," kata Sudar, Minggu (12/12/2021).

Zaman daerah Tulungagung masih menjadi penghasil buah kelapa, Sudar masih ingat orang tuanya selalu melewati uwot saat membawa kelapa dengan pikulan.

"Dulu kan mikul, jika harus mutar jauh mencari jembatan Belanda (tinggalan) bisa habis tenaga. Makanya di depan rumah yang ada lintasan sungai, selalu dibikin uwot," jelasnya.

Resiko jembatan bambu di masa lalu selain lapuk, disebutkan Sudar jika banjir uwot sering hilang terbawa arus.

Baca Juga : Kopassus Bantu Evakuasi Pencarian Korban Erupsi Semeru

"Jika banjir bandang, dan menjadi langganan di Tulungagung saat itu uwot ini bisa hilang terbawa arus," ungkapnya.

Meski sesekali masih bisa ditemui, uwot di Tulungagung bukan lagi sebagai jalur orang nguwot, namun terkadang menjadi perlintasan kendaraan di saat jembatan mengalami kerusakan atau sedang dibangun.

"Jika dikatakan uwot, anak muda tidak semua paham. Biasanya disebut jalan alternatif saja, bukan jalan yang vital seperti di saat saya kecil hingga remaja masa itu," pungkasnya.


Topik

Transportasi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Sri Kurnia Mahiruni