JATIMTIMES - Relawan yang tergabung dari berbagai unsur yang bertugas dalam penanganan erupsi Gunung Semeru saat ini juga difokuskan untuk membuat sudetan di aliran lahar dingin di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Titik tersebut menjadi salah satu titik terparah yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Lokasinya berdekatan dengan jembatan penghubung Kabupaten Malang dan Lumajang yang terputus diterjang banjir lahar dingin.
Baca Juga : Kopassus Bantu Evakuasi Pencarian Korban Erupsi Semeru
"Informasi yang dihimpun masyarakat sekitar, alirannya itu mau dialihkan agar tidak menerjang ke rumah warga. Jadi akan dinormalisasi," ujar Koordinator Kelompok Evakuasi Minggu (12/12/2021) Letda CZi Farid Nazarudin Grup 2 Kopassus.
Informasi yang dihimpun dari warga, aliran lahar dingin akibat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) lalu di dusun tersebut ternyata melebar hingga alirannya meluber hampir ke pemukiman warga. Sementara pada titik tersebut, ternyata juga menjadi salah satu titik penambangan pasir di Kecamatan Pronojiwo.
Salah satu pemilik warung di sekitar Jembatan Gladak Perak, Imam Bukhori (45) menyebut bahwa saat kejadian, setidaknya ada sekitar 30 orang di titik tersebut yang sedang melakukan aktivitas penambangan. Namun, beruntungnya semuanya berhasil menyelamatkan diri sesaat setelah menyadari bahwa lahar dingin yang mengalir tidak seperti biasanya.
"Kalau biasanya, ada banjir ya mereka (penambang pasir) cuma minggir saja. Tapi yang kemarin itu beda. Namun semuanya berhasil menyelamatkan diri," ujar Imam di sisi Jembatan Gladak Perak yang terputus.
Sebagai informasi, setidaknya ada 4 excavator yang terlihat dioperasikan untuk membuat sudetan di titik tersebut. Sedangkan hingga saat ini, akibat terputusnya Jembatan Gladak Perak, akses antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang juga terputus.