JATIMTIMES - Cuaca cerah di lereng Gunung Semeru hari ini (09/12) dimanfaatkan untuk mengevakuasi korban dan melakukan pencarian korban yang terjebak bencana erupsi. Semua tim evakuator dikerahkan untuk mempercepat pencarian dan evakuasi korban bencana.
Para evakuator ini memang harus bekerja ekstra dan berpacu dengan waktu, mengingat cuaca di lereng Gunung Semeru sering tidak menentu. Tidak jarang para relawan dan tim evakuator lainnya harus berlarian menyelamatkan diri ketika Semeru kembali menyemburkan awan panas.
Baca Juga : Yuk Ikuti Lomba TikTok Hari Jadi Ke-1261 Kabupaten Malang, Berikut Syarat dan Ketentuannya
Pukul 08.00 WIB tim evakuator gabungan telah berada di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo. Para relawan terlihat sedang melakukan penggalian di sebuah rumah untuk mencari korban.
“DI sini menurut keterangan penduduk, disinyalir ada korban yang terjebak di dalam kamar,” ujar Zainul, relawan dari Pemuda Pancasila Lumajang.
Kondisi di Kampung Renteng ini sungguh memprihatinkan. Sejauh mata memandang, tampak warna abu-abu. Rumah-rumah hanya terlihat atap, bahkan ada yang terpendam keseluruhan. Suhu udara terasa panas meskipun sinar matahari remang-remang karena tertutup abu yang berterbangan dari bibir Gunung Semeru.
Hal serupa juga terjadi di wilayah Kamar Kajang. Di sini pada pukul 09.15 WIB, para relawan dan tim evakuator lain terpaksa harus mundur dari lokasi. Operasi pencarian korban mereka hentikan sejenak karena cuaca yang mulai mengkhawatiran. Apalagi langit sudah mulai tertutup kabut.
“Kami terpaksa bergeser ke Kampung Renteng untuk bergabung dengan teman-teman di sana. Di Kamar Kajang situasinya mAsih berbahaya,” ujar relawan Djohan Irianto.
Baca Juga : Satu-satunya Rumah yang Utuh di Tengah Bangunan Rusak akibat Erupsi Gunung Semeru
Perjuangan tak kenal lelah dari para relawan ini tidak sia-sia. Ribuan pengungsi sudah dievakuasi. Puluhan korban jiwa juga sudah ditemukan.
Dari data sementara pada pukul 24.00 (8/9), tercatat dari dua kecamatan terdampak erupsi Semeru, didapat 5.919 pengungsi, 39 orang dilaporkan meninggal dunia, 36 masih dirawat karena luka berat, dan 82 orang mengalami luka ringan. Selain itu, ada puluhan laporan warga yang hilang.