JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang masih fokus membantu penanganan pada korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.
Pihak BPBD dan relawan yang bertugas di lapangan juga mencatat sejumlah hal yang saat ini dibutuhkan oleh pengungsi.
Baca Juga : Cerita Warga Terdampak Erupsi Semeru, Huda Sedih Uang Tabungannya Terpendam Abu Vulkanik
Beberapa diantaranya adalah obat-obatan, popok bayi, susu bayi, baju bekas dan tikar. Terutama obat-obatan yang dibutuhkan untuk mengobati gejala yang timbul akibat debu dari abu vulkanik.
"Seperti obat mata, obat batuk. Karena banyak pengungsi yang kena debu abu vulkanik. Kalau yang sesak nafas masih belum ada laporan sementara ini dari pengungsi," ujar persone BPBD Kabupaten Malang, Sariyanto, Rabu (8/12/2021).
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu. Pasalnya, saat ini sejumlah pengungsi sudah ada yang mulai kembali ke rumahnya, untuk mengevakuasi beberapa harta bendanya, atau membersihkan rumahnya.
"Kalau ada mendung pekat dan angin kencang yang mengarah ke sini, segera menyelamatkan diri. Tentunya ke titik aman. Meskipun titik pengungsian saat ini bisa dibilang menjadi titik yang aman. Namun tetap harus waspada," terang Sariyanto.
Selain itu, untuk pengamanan, pihaknya juga membutuhkan bantuan personel TNI-Polri. Hal tersebut untuk melakukan pengamanan di area yang terdampak banjir lahar dingin dan hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru.
Baca Juga : Antisipasi Dini, Kapolres Bondowoso dan BPBD Cek Kondisi Gunung Raung
Apalagi, dalam beberapa hari terakhir pasca terjadinya erupsi, sejumlah warga mengeluh adanya penjarahan yang terjadi di rumahnya. Beberapa barang yang dijarah oleh oknum tidak bertanggung jawab tersebut adalah kompor, kulkas, hingga hewan ternak.
"Dari kami, memang perlu penjagaan dari personel TNI-Polri. Untuk menghalau warga yang ingin datang ke lokasi terdampak erupsi," pungkas Sariyanto.
Dari catatannya, Hingga saat ini setidaknya sudah ada 6 warga yang mengeluh karena rumahnya dijarah.