JATIMTIMES - Sebanyak 44 eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menerima tawaran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi ASN Polri. Rencananya mereka akan bertugas di bidang pencegahan korupsi, termasuk mantan penyidik senior Novel Baswedan.
Diketahui 44 mantan pegawai KPK itu telah mengikuti sosialisasi terkait pengangkatan khusus sebagai ASN di Korps Bhayangkara pada Senin (6/12/2021). Sementara hari ini Selasa (7/12/2021) mereka menjalani asesmen atau uji kompetisi ASN Polri untuk penempatan tugas.
Baca Juga : Tingkatkan Kompetensi KIM, Diskominfo Kota Kediri Gelar Workshop
"Saya kira hal-hal yang disampaikan Pak Kapolri memang masalah strategis dalam hal upaya pemberantasan korupsi dari terutama sektor pencegahan, (bertugas di Polri) terkait pencegahan," kata Novel usai mengikuti sosialisasi.
Lebih lanjut, Novel mengatakan kesempatan ini adalah jalan untuk tetap berjuang dalam sektor pemberantasan korupsi. Novel menyadari dirinya lebih ideal untuk bertugas di sektor penindakan, sebagaimana tugasnya selama ini.
Kendati demikian, ia harus tetap menerima tawaran tersebut agar tetap bisa melakukan perjuangan anti rasuah di Tanah Air.
"Kalau bicara ideal, mestinya ideal ketika kami bisa melakukan tugas sebagaimana kompetensi tepatnya pada kami. Tapi tentunya, kami akan melakukan upaya bisa berkontribusi lebih besar ya," tambah Novel.
Ia mengaku menerima tawaran bertugas di sektor pencegahan Polri ini karena melihat upaya pemberantasan korupsi di komisi antirasuah yang semakin terkikis.
"Sedangkan di sisi lain, kita kemudian dihadapkan dengan situasi yang kurang menyenangkan di mana upaya memberantas korupsi yang dilakukan oleh KPK semakin turun," tambah Novel.
Baca Juga : Novel Baswedan Bersama 43 Eks Pegawai KPK Bakal Jalani Asesmen ASN Polri Hari Ini
Sementara, mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo mengatakan nantinya mereka akan bertugas dalam sejumlah sektor pencegahan korupsi.
Misalnya, melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana Covid-19, proyek strategis nasiona,l dan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN). Namun demikian, Yudi belum mengetahui pasti teknis pekerjaan yang akan dia tangani nanti.
"Kami berterima kasih, beliau memberikan kesempatan pada kami untuk kembali memberantas korupsi," ucap Yudi.
