JATIMTIMES - Salah satu pemilik warung yang berada di sekitar Jembatan Gladak Perak Kabupaten Lumajang, Nur Hasanah (29) harus merelakan warungnya dipenuhi abu vulkanik yang tebal akibat erupsi Gunung Semeru.
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu (4/12/2021) kemarin menyisakan sebuah kenangan bagi seorang yang menggantungkan hidupnya dari pengendara bermotor yang melintasi akses jalan Malang-Lumajang ini.
Baca Juga : FAJI dan IODI Warnai Dunia Olahraga di Kota Batu
Saat ini Nur harus merelakan warungnya karena ditimpa abu vulkanik yang tebal. Dan sebagian barang miliknya harus rela ditinggalkan untuk menyelamatkan diri.
Nur Hasanah mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi begitu cepat. Karena, ia juga tidak menyangka juga akan terjadi hal seperti itu.
“Awalnya cuma hujan abu, lama kelamaan semakin tebal, lalu saya lari menyelamatkan diri. Semuanya ditinggal di sini, tidak ada yang saya bawa,” kata Nur Hasanah, Minggu (5/12/2021) saat dijumpai di warungnya.
Setelah itu, Nur Hasanah berniat untuk kembali untuk mengambil sepeda motornya. Nahasnya, ketika akan mengambil motor, kondisi cuaca sudah semakin gelap ditutupi abu vulkanik.
“Waktu ambil motor ternyata sudah gelap, waktu itu ada orang ngopi berempat, dan ikut lari, kemudian ditinggal semua,” ujar Nur Hasanah.
Pantauan media ini, peristiwa erupsi Gunung Semeru pada tahun lalu diakui Nur Hasanah tidak sampai parah seperti saat ini. Bahkan, ia mengaku jika peristiwa ini paling parah karena hingga mengakibatkan Jembatan Gladak Perak runtuh.
Baca Juga : Mengulik Keseruan Bertamasya Melalui Stasiun Malang Sisi Timur, Bisa Sekalian Update Momen Nih
“Tahun lalu gak sampai begini, ini yang parah,” ucap Nur Hasanah sembari mencari sisa barang yang masih bisa dibawa.