JATIMTIMES - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito menargetkan dalam satu tahun ada pembangunan pasar tradisional.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyampaikan, keseluruhan saat ini ada 14 pasar tradisional yang masih aktif dan dikelola PemkabKediri.7 Dari 14 pasar itu, 7 pasar sudah terevitalisasi.
Baca Juga : Apa itu Tokban? Apakah Ini Masa Depan Konstruksi Indonesia?
Revitalisasi pasar tradisional akan dilanjutkan karena kondisi pasar tradisional yang memang sudah tidak layak dan perlu dibangun. "Tahun ini kita perencanaan pembangunan Pasar Wates untuk tahun anggaran 2022," katanya ditemui usai melakukan sosialisasi dengan pedagang Pasar Wates, Jumat (3/12/2021).
Dikatakan Tutik, dana revitalisasi Pasar Wates sebesar Rp12 miliar yang bersumber dana tugas pembantuan (TP) dari Kementerian Perdagangan. Sebelum pembangunan pasar dimulai, diakui perlu proses untuk pemindahan dan penataan pedagang ke tempat penampungan pedagang sementara (TPPS), sehingga perlu adanya kebersamaan pedagang demi lancarnya pembangunan.
"Alhamdulilah dengan komunikasi dan memberikan pemahaman apa yang menjadi program pemerintah kabupaten maupun pemerintah pusat. Teman-teman pedagang mau menyadari. Dan ini yang menjadi modal kami untuk terus mengawal terkait pembangunan Pasar Wates nanti," bebernya.
Menurut Tutik, dikaitkan dengan adanya perubahan kebijakan pusat seperti undang-undang tenaga kerja, sangat tepat Mas Dhito memberikan prioritas terhadap pembangunan pasar tradisinal. Sebab, perputaran perekonomian terbesar masyarakat saat ini masih di pasar tradisional. Jangan sampai kondisi pasar yang memprihatinkan tidak mampu bersaing dan tergerus perubahan.
"Menurut kami, luar biasa kebijakan bupati dengan prioritas pembangunan pasar yang ditargetkan satu tahun. Harus ada pasar yang dibangun. Karena memang pasar-pasar di Kabupaten Kediri ada beberapa yang sudah tidak layak," ungkapnya.
Baca Juga : Bacaan Doa sebelum Salat Beserta Artinya, Setan Akan KaburĀ
Setelah Pasar Wates, sudah ada tiga pasar tradisional yang perencanaan detail engineering design (DED)-nya telah siap. Tiga pasar itu yakni Pasar Gurah, Pasar Ngadiluwih dan Pasar Hewan Treteg. Diharapkan 2023 mendatang ada pasar tradisional lagi yang kembali dapat dibangun sehingga nantinya semua pasar tradisional yang kondisinya sudah tidak layak itu dapat direvitalisasi.
Sementara itu, Mistar, 54, salah satu pengurus paguyuban pedagang Pasar Wates, menggambarkan bahwa kondisi Pasar Wates memang memprihatinkan, terutama saat musim hujan. Muncul genangan air, meski tak sampai naik ke los pedagang. Tak hanya itu. Ketika air surut pun, kondisinya becek sehingga kurang begitu nyaman.
"Kalau dibangun, pedagang setuju, karena kondisinya memang tidak layak. Kalau hujan itu airnya masuk," ucapnya.