JATIMTIMES - Wartawan senior sekaligus pengamat musik Indonesia Bens Leo dikabarkan meninggal dunia. Bens tutup usia pada hari ini, Selasa (9/11/2021) di usianya yang ke-69 tahun.
Ia meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit Fatmawati, Jakarta Selatan karena menderita Covid-19. Bahkan, sang istri, Pauline Endang dan anak tunggalnya Addo Gustaf Putra juga ikut terpapar Covid-19.
Baca Juga : Film Ora Srawung, Mati Suwung Ditulis Wartawan MalangTIMES Raih Penghargaan Balinale Film Festival 2021
Kabar duka ini disampaikan oleh pemerhati musik Adib Hidayat melalui akun Twitternya.
"Selamat jalan Mas Bens Leo. Kita telah kehilangan sosok wartawan dan pemerhati musik Indonesia tak tergantikan. Konfirmasi dari istri beliau, Mbak Pauline yang mengirim kabar ke Teh @RiaHDradjat pukul 08.24 WIB pagi ini. #BensLeo," ujar Adib.
Melalui keterangan resmi yang dirilis, pihak keluarga Bens meminta para sahabat untuk mengirim doa dari rumah demi menjaga privasi dan mengikuti protokol kesehatan.
"Tanpa mengurangi rasa terima kasih atas perhatian dan penghormatan yang diberikan, demi menjaga privasi keluarga inti dan menaati protokol kesehatan Covid-19, kami mohon kepada keluarga besar, para sahabat dan handai taulan untuk mengantarkan beliau ke tempat peristirahatan terakhirnya dengan iringan doa dari rumah masing-masing," tulis keterangan resmi keluarga.
Bens Leo memiliki nama asli Benedictus Benny Hadi Utomo. Ia lahir pada 8 Agustus 1952. Bens merupakan jurnalis senior dan juga pemerhati musik Indonesia.
Selain sebagai pengamat, Bens Leo juga pernah menjadi pencari bakat dan aktif dalam berbagai kegiatan dengan tema utama melawan pembajakan karya para seniman. Salah satu grup musik yang berhasil ia produseri yakni album perdana Kahitna bertajuk Cerita Cinta.
Bens pernah menjadi pemimpin redaksi majalah Anita Cemerlang dan mengawali karirnya dengan aksi nekat mewawancarai anggota Koes Ploes, Tonny Koeswoyo. Kala itu ia gagal masuk seleksi pendidikan AKABRI dan terlambat mendaftar pendidikan Penerbang.
Bens juga sungkan meminta uang kepada ibunya yang merupakan orang tua tunggal untuk biaya kuliah. Hingga akhirnya, Bens Leo pergi menemui Tonny Koeswoto yang melakukan wawancara dengan peralatan seadanya.
Baca Juga : Jenazah Ameer Azzikra Dimakamkan Pagi Ini di Samping Makam Ustaz Arifin Ilham
Untungnya, Tonny menerima dengan rendah hati dan hasil wawancara itu dikirim Bens Leo ke Berita Yudha Sport & Film. Seminggu setelahnya, artikel Bens berjudul 'Sejarah Koes Bersaudara' dijadikan headline di surat kabar tersebut.
Ia pun direkrut menulis bagian Seni Budaya di koran tersebut. Tonny juga turut membantu Bens untuk memberikan referensi narasumber.
Ia menyarankan agar Bens mewawancarai Panbers. Dari hasil wawancara itu, Bens langsung mengirimkan artikelnya ke Aktuil.
Tak disangka, karirnya meroket sejak berada di Aktuil. Dari situ pula Bens mendapatkan namanya: Bens Leo.
Lalu pada 1974, Bens Leo ditunjuk sebagai anggota Dewan Juri Festival Lagu Pop Indonesia. Tahun 1976, Bens menjadi satu-satunya wartawan musik Indonesia yang meliput World Popular Song Festival Tokyo, Jepang, mendampingi Guruh Soekarno Putra, Grace Simon, dan Idris Sardi.
Bens menikah dengan Pauline Endang. Dari pernikahan tersebut, Bens dan istri dikaruniai seorang anak bernama Addo Gustaf Putra.