JATIMTIMES – Sebanyak 1.141 santri dari 130 pondok pesantren se-Kabupaten Jember terdaftar sebagai peserta Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) antar-pondok pesantren yang memperebutkan Piala Bupati Jember serta total hadiah senilai Rp 151 juta.
Kegiatan ini sendiri akan dimulai besok pada 28 November 2021 yang digelar di 14 titik di Masjid Agung Baitul Amin dan Kantor Pemkab Jember. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober lalu.
Baca Juga : Bupati Lumajang Terima Penghargaan Tokoh Inspiratif Peduli Pesantren 2021
Bupati Jember Hendy Siswanto menyatakan, lomba MQK ini semakin menguatkan Kabupaten Jember sebagai Kota Santri. Dan pembelajaran Kitab Kuning maknanya sangat mendalam dalam kehidupan sehari-hari
“Kitab Kuning menjadi panduan beretika dan bermoral bagi siapapun yang mempelajarinya,” ujar Bupati Hendy saat memberikan sambutan dalam pembukaan MQK di Aula PB Sudirman Pemkab Jember.
Bupati Hendy menyebut pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang berperan penting dalam upaya meraih kemerdekaan Indonesia maupun dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di Jember sendiri terdapat 1.200 lebih pondok pesantren di Kabupaten Jember sehingga memang tepat Jember dijuluki Kota Santri.
Baca Juga : Ceramah Pertama Usai Bebas, Habib Bahar bin Smith Ancam yang Khianati Habib Rizieq Bakal Dihabisi
Dalam pembukaan MQK tersebut, juga dilaksanakan penyerahan simbolis bantuan sosial kepada para guru ngaji, penghulu (modin), serta hibah kepada pondok pesantren, masjid serta musala. “Pemkab Jember juga akan mengikutsertakan guru ngaji dan penghulu ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan sebagai wujud perlindungan, secara bertahap,” sambung Bupati Hendy.
Pemberian bansos tidak hanya kepada guru ngaji kitab suci Al-Quran, tetapi juga kitab suci Injil, Tripitaka serta Wedha. “Ada total 23.697 guru ngaji. Separonya diberikan tahun ini untuk bantuannya. Sisanya tahun depan,” pungkas bupat. (adv)