JATIMTIMES - Penipu berseragam PNS sedang berkeliaran di Kabupaten Sampang. Kali ini, pelaku beraksi menipu korban bernama Jumriyeh, 65 warga Dusun Rabasan Selatan, Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Duda ini menjadi korban penipuan dengan modus bakal mendapat bantuan dari Kecamatan, Senin(22/11/2021).
Penipuan yang dialami Jumriyeh ini bermula saat didatangi orang tidak dikenal yang memakai seragam layaknya PNS. Dia dihampiri orang tidak dikenal tersebut dan diberitahu akan mendapat bantuan sebesar Rp 6,6 juta.
"Pertama saya didatangi orang tidak kenal langsung mengambil handphone dan mengambil gambar rumah. Kemudian ia menghampiri saya dia bilang kalau saya dan almarhum istri saya mendapatkan bantuan sebesar Rp 3,3 juta per orang. Jadi kalau sama istri mendapatkan uang sebesar Rp 6,6 juta dari kecamatan," kata Jumriyeh kepada wartawan JatimTIMES saat ditemui di rumahnya.
Setelah diberitahu akan menerima bantuan, Jumriyeh dimintai sejumlah uang oleh oknum tersebut sebagai uang pendaftaran untuk mencairkan bantuan. “Kemudian saya kasih uang sebesar yang diminta sebesar Rp 500 ribu. Setelah saya kasihkan ternyata uangnya masih kurang Rp 100 ribu lagi. Kemudian sama ambilkan lagi Rp 100 ribu. Jadi semua Rp 600 ribu,” kata dia.
Setelah itu, pelaku mengatakan uang Rp 500 ribu akan dikembalikan. Sedangkan uang Rp 100 ribu dipakai untuk beli peralatan alat tulis.
Setelah itu, Jumriyeh bertanya kepada oknum tersebut kapan pencairan bantuan. Pelaku menyatakan uang akan segera dicairkan. “Untuk pencairan hari ini bisa langsung dicairkan ke kecamatan,” kata dia.
Baca Juga : Korupsi Sapi, Kejari Jombang Terima Pengembalian Kerugian Negara Rp 1,4 Miliar
Saat itu dia minta diantar cucunya berbocengan dengan oknum tersebut. Sesampainya di SMP Camplong, dia disuruh turun oleh pelaku. Pelaku mengatakan akan menjemput 5 orang lainnya yang juga mendapatkan bantuan. "Kemudian saya menunggu sampai 2 jam, lama tak kunjung datang kemudian saya pulang. Beruntung saya masih punya simpanan uang 50 ribu dikasih anak yang datang dari Surabaya," kata dia sambil menyadari telah menjadi korban penipuan.