JATIMTIMES - Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin turut angkat bicara soal desakan pembubaran MUI usai salah satu anggotanya ditangkap Densus 88 terkait kasus terorisme. Din mengingatkan bahwa siapa pun yang berani membubarkan MUI akan berhadapan dengan umat Islam di seluruh tanah air. Din bahkan mengaku siap turun ke jalan apabila ada yang berani membubarkan MUI.
"Ketahuilah kalau ada pihak, siapapun mereka, yang berani membubarkan MUI maka mereka akan berhadapan dengan umat Islam di seluruh tanah air. Sebagai yang pernah memegang amanah sebagai ketua umum MUI dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI saya siap turun lapangan," kata Din dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga : Cari Atlet Terbaik, Polres Tulungagung Adakan Seleksi untuk Kejuaran Pencak Silat Polda Jatim
Sebelumnya, senmpat muncul tagar di media sosial agar MUI dibubarkan, seiring dengan penangkapan salah satunya anggota Komisi Fatwa MUI yakni Ahmad Zain An-Najah.
Bagi Din, desakan itu tidak perlu ditanggapi secara serius. Namun, jika benar ada sekelompok orang yang bergerak agar MUI dibubarkan, Din menduga ada orang yang menjadi dalang.
"Desakan itu boleh jadi asli, maka itu menunjukkan bahwa kelompok anti-Islam/Islamofobia yang merasa mendapat dukungan," ujar Din Syamsuddin.
Di sisi lain, jika desakan itu palsu, maka hanya sebagai manuver untuk mengalihkan perhatian dari masalah besar yang sedang dihadapi.
"Kita semua jangan beralih perhatian untuk terus melakukan amar makruf nahi munkar terhadap kerusakan struktural dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Din.
Baca Juga : Kejar Herd Immunity, Vaksinasi Door to Door Dilaksanakan hingga Malam Hari
Kendati demikian, Din Syamsuddin meminta agar umat Islam tetap waspada dengan adanya pernyataan dari pihak-pihak tertentu yang menyuarakan pembubaran MUI.
"Maka, sebaiknya kita lihat saja dengan tersenyum apakah kelompok yang mendesak pembubaran MUI itu benar-benar berani, atau sesungguhnya mereka adalah kelompok pengecut yang hanya bisa mengumbar kata-kata tetapi tidak berani melaksanakannya," lanjut Din.