JATIMTIMES - Selama pandemi, pedagang kaki lima (PKL) menjadi sektor yang cukup terdampak di Kota Kediri. Diberlakukannya PPKM, menyebabkan pengurangan omzet harian PKL. Dengan masalah tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mendorong pemulihan ekonomi PKL melalui acara Festival Street Food "Explorasa" yang diadakan pada 22-23 November 2021 di Kediri Town Square. Kegiatan yang diikuti 18 PKL terpilih ini diharapkan mampu meningkatkan omzet PKL dan popularitasnya di Kediri.
Banyak tenant yang tersedia di Explorasa, mulai dari minuman, camilan, hingga makanan berat dengan harga mulai dari Rp 2.000. Dengan harga yang terjangkau, hidangan yang disajikan para PKL Kota Kediri ini tetap mengedepankan kualitas dan higienitas.
Baca Juga : Bursa Paruh Musim, Manajemen Persik Kediri Pastikan Arthur Irawan Akan Bergabung
Misal, Kopi Fresh Jalanan milik Rian yang buka tahun 2020. ia berharap semakin banyak masyarakat Kota Kediri yang mengenal dan menikmati produknya. "Senang sekali bisa ikut acara ini. Sehingga masyarakat lebih kenal produk saya dan bisa menikmatinya. Selama ini saja jualannya di area jalan Hayam Wuruk," ujar Rian yang mengusung konsep kopi jalanan dan harga yang terjangkau.
Saat membuka acara Explorasa, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Feronica menyampaikan, turut merasakan tantangan yang dihadapi oleh para PKL selama pandemi.
"Terutama dengan aturan PPKM yang berlaku. Para PKL harus mematuhinya. Namun adanya aturan tersebut semata-mata demi keamanan kita semua. Saya juga berharap tidak berlarut-larut pandemi ini," ujar Bunda Fey yang juga menambahkan, kondisi di Kota Kediri kini cukup membaik dan patut disyukuri, saat membuka kegiatan Explorasa.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari menyampaikan, sebelumnya para PKL ini telah menjalani berbagai seleksi. "Dari kisaran 2.000 PKL di Kota Kediri telah diseleksi oleh Satpol PP dan Dinas Kesehatan Kota Kediri sebanyak 50 PKL berdasarkan taat peraturan, zonasi waktu berjualan, dan faktor kebersihan dan keamanan sajian," ujar Tanto.
Selanjutnya, Disperindag Kota Kediri memilih 18 PKL dan mengkategorikan menjadi 3 yaitu PKL mandiri, franchise, dan minuman. Adanya kegiatan ini juga mendorong para PKL untuk melakukan inovasi pada dagangan mereka mulai dari rasa, pelayanan, hingga pengemasan sajian.