Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Sejahterakan Guru Agama Non-Formal, Mas Dhito Berikan Insentif Bulanan

Penulis : Eko Arif Setiono - Editor : Yunan Helmy

19 - Nov - 2021, 17:56

Placeholder
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat memberikan sambutan.(foto : istimewa)

JATIMTIMES - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memberikan bisyaroh atau bantuan insentif Rp 100 ribu tiap bulan kepada 7.139 guru pendidikan agama non-formal. Pemberian insentif secara simbolis digelar di Ponpes Salafiyah Kapurejo, Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jumat (19/11/2021). 

Bupati Hanindhito atau akrab disapa Mas Dhito mengatakan, ,kesejahteraan orang-orang yang membangun moral bangsa ke depan harus diperhatikan. Pemberian insentif itu sebagai salah satu wujud komitmen dalam memperhatikan kesejahteraan nasib guru agama non-formal yang ada di Kabupaten Kediri.

Baca Juga : Sepanjang 2021, Ada 6.665 Permohonan Paspor di Imigrasi Malang

"Kalau ada yang berani mengganggu kepentingan guru madin (madrasah diniyah), maka yang bersangkutan berhadapan dengan saya," ujarnya.

Secara rinci, dari 7.139 guru pendidikan non-formal yang mendapatkan insentif, guru agama Islam -yang meliputi guru madrasah  diniyah dan taman pendidikan Qur'an (TPQ) jumlahnya  6.366 guru. Guru agama Kristen sebanyak 685 guru, 37 Katolik, serta 51 guru Hindu. Pelaksanaannya, uang ditransfer ke rekening masing-masing. 

Program pemberian insentif itu, menurut Mas Dhito, akan berlanjut. Ke depan tetap dilakukan pendataan ulang. Sehingga guru-guru agama yang saat ini belum ter-cover dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan insentif. 

"Insya Allah bertahap. Nanti kalau datanya sudah lengkap, kita sudah bisa pilah, mana saja guru madin yang berhak menerima. Secara bertahap mungkin kita akan naikkan nanti," ungkap Mas Dhito.

Mas Dhito menegaskan, pihaknya akan terus mengawal program pemberian insentif itu. Jangan sampai penyalurannya tidak tepat sasaran. Sebab, selama ini banyak sekali program pemerintah, baik di tingkat kabupaten dan kota maupun provinsi, bahkan di tingkat pusat, yang masih tidak tepat sasaran. 

Baca Juga : Lolos 9 Cabang Lomba, Kontingen UIN Malang Melaju ke Babak Final OASE PTKIN 1 se-Indonesia

“Kita yang di tingkat kabupaten tidak ada alasan untuk tidak tepat sasaran. Dan saya yang akan terus mengawal,” tandasnya.

Sementara itu, pemberian insentif disambut baik oleh guru agama nonformal. Seperti yang disampaikan Meri Wahyu Kristin, salah satu guru sekolah Pasraman  di salah satu pura daerah Bangsongan, Kecamatan Kayen Kidul. Menurut dia, selama belasan tahun mengabdi menjadi guru,baru kali ini mendapatkan bantuan insentif dari pemerintah.

"Sangat bersyukur dan nggak nyangka. Kita selama ini bekerja atas kemanusiaan,"kata Meri.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Eko Arif Setiono

Editor

Yunan Helmy