JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar konsisten melaksanakan program pemberdayaan masyarakat kepada purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan calon PMI. Program pemberdayaan di antaranya dilaksanakan dengan memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)
Pelatihan ketrampilan dengan sasaran purna PMI dan calon PMI telah selesai dilaksanakan beberapa waktu lalu. Pelatihan diikuti 100 orang peserta yang dibagi dalam lima gelombang.
Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 18 November 2021: ke Kantor Polisi, Aldebaran Diikuti Anak Buah Irvan
Dalam pelatihan ini peserta mendapatkan banyak materi. Di antaranya materi tentang Bea Cukai, Perekonomian, Pelatihan Kewirausahaan, Motivasi Bussiness Plan, Digital Marketing serta Manajemen Keuangan. Khusus di gelombang ini, untuk materi pelatihan kewirausahaan peserta dibekali pelatihan barbershop.
Sekretaris Disnaker Kabupaten Blitar, Nanang Adi, menyampaikan pasca pelatihan ini selesai pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) kepada para peserta.Monev ini dilakukan sebagai bentuk pendampingan lanjutan agar target Disnaker membentuk wirausahawan baru dengan sasaran purna PMI benar-benar terealisasi.
“Tujuan kami adalah membentuk wirausahawan baru. Kami ingin agar PMI setelah pulang ke luar negeri bisa berwirausaha. Dengan wirausaha eks PMI tidak ketergantungan untuk pergi lagi bekerja ke luar negeri. Di kampung halaman mereka bisa sukses berwirausaha, mengangkat ekonomi keluarga dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” kata Nanang Adi.
Tidak sedikit alumni pelatihan kewirausahaan yang telah memiliki usaha. Dalam hal ini Disnaker akan melakukan pendampingan bekerjasama dengan OPD lain salah satunya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
“Peserta yang ikut pelatihan ini tidak sedikit yang sudah memiliki usaha. Namun brandingnya masih kurang. Nah, untuk meningkatkan branding kami akan bekerjasama dengan Disperindag dalam upaya membantu mereka,” tegas Nanang.
Baca Juga : Kota Blitar Marak Kasus Pencurian, Polisi Bentuk Tim Khusus
Sementara itu, Kepala Disnaker Kabupaten Blitar, Mujianto, menegaskan bekerja ke luar negeri sebagai PMI masih menjadi pilihan bagi banyak masyarakat Indonesia khususnya yang berasal dari Kabupaten Blitar. Tujuaan memiliki pekerjaan sebagai PMI bermacam-macam. Baik untuk untuk kelangsungan hidup PMI sendiri maupun untuk kesejahteraan keluarganya.
“Pelatihan yang kita gelar ini sesuai dengan instruksi dari pemerintah. PMI tidak terus menerus bekerja ke luar negeri. Melalui kesempatan ini kita meyakinkan PMI dan keluarganya agar memiliki usaha dan tidak harus bekerja ke luar negeri lagi. Melalui pelatihan ini kita berikan motivasi dan pengetahuan terkait dengan pengembangan ekonomi produktif melalui kewirausahaan. Sehingga hasil dari bekerja di luar negeri bisa dikembangkan saat pulang ke tanah air,” pungkas Mujianto. (Adv/Kmf)