JATIMTIMES - Pelaksanaan Pilkades serentak di 171 Desa di Bondowoso dijadikan percontohan oleh 11 Kabupaten di Jawa Timur. Pasalnya, Dirjen Kementerian Desa menilai pelaksanaannya amat baik setelah meninjau pelaksanaan secara virtual di TPS 01 Desa Gebang, Kecamatan Tenggarang.
Sekretaris Daerah Bondowoso, Soekaryo, menerangkan, Bondowoso mendapatkan apresiasi karena dinilai bagus dalam melaksanakan Pilkades. Hal itu berdasarkan pemaparan Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat, Dandim 0823 dan Kapolres Bondowoso perihal penanganan kawasan rawan, sangat rawan, dan tidak rawan. Termasuk, penerapan protokol kesehatan.
Baca Juga : Kolaborasi, Vaksinasi BIN bersama Cahaya Ummah Diserbu Warga Pemkasan
"Tadi Dirjen imbau bahwa Bondowoso bisa jadi role model melaksanakan bagi kabupaten yang belum melaksanakan di Jawa Timur," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (15/11/2021).
Pelaksanaan Pilkades di tengah pandemi Covid-19 di Bondowoso dilaksanakan dengan model mencoblos per TPS (Tempat Pemungutan Suara). Model per TPS ini disebut kali pertama dilakukan dalam Pilakdes di Bondowoso. Karena itulah, pelaksanaannya ditinjau oleh Kemendagri secara virtual.
Bupati Bondowoso Salwa Arifin pun meninjau langsung jalannya Pilkades di TPS 01 Desa Gebang, Kecamatan Tenggarang. TPS tersebut menjadi salah satu dari 1.007 TPS lainnya sebagai percontohan yang ditinjau secara virtual oleh Dirjen Kemendes.
Saat meninjau, Bupati Salwa meminta kepada panitia agar mengajak masyarakat untuk ikut mensukseskan Pilkades serentak. Yakni, memberikan hak suaranya, namun juga turut memperhatikan protokol kesehatan.
"Tetap mengimbau kepada masyarakat untuk datang ke TPS menyalurkan hak suaranya. Dan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Ditambahkan oleh Ketua Panitia Pilkades Serentak Kabupaten, Mahfud Junaidi, menerangkan, dalam penghitungan suara di tingkat Desa sendiri pihaknya telah mengantisipasi dengan menyampaikan pada semua panitia. Bahwa, aaat rekapitulasi hanya boleh dihadiri oleh perwakilan yang terlibat di dalamnya.
Ini dilakukan sebagai upaya penerapan protokol kesehatan. Utamanya, dalam menghindari kerumunan.
Baca Juga : Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2021, Ini Pesan dan Harapan Wabup Blitar
"Ini menjadi persyaratan atau regulasi yang memang dipersyaratkan oleh Kementerian," pungkasnya.
Untuk informasi, Panitia Pilkades Kabupaten menerjunkan 23 tim yang menyebar di 23 kecamatan. Mereka terdiri dari para Forkopimda, pejabat eselon II, TNI-POLRI yang turun memeriksa ke TPS-TPS.
Seperti tim Sekretaris Daerah Soekaryo bersama Sekretaris Panitia Pilkades Kabupaten Haeriyah Yuliati memeriksa TPS di Desa Pancoran, Desa Sukowiryo, Desa Koncer Kidul, dan Desa Gebang.
Mereka tak hanya memonitor pelaksanaan yang harus sesuai regulasi. Namun, juga mengechek penerapan protokol kesehatan di tiap-tiap TPS.