JATIMTIMES-Program Audisi dan Inkubasi Ekspor (ADI EXPORT) yang dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menuai sukses luar biasa. Program ini bertujuan mendorong para pelaku usaha di Kabupaten Blitar agar mampu melakukan eskpor mandiri, berdaya saing dan mampu menembus pasar global.
Suksesnya program ADI EXPORT membuat daerah lain datang dalam rangka belajar kepada Pemkab Blitar. Salah satunya kunjungan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kota Probolinggo pada Jumat (12/11/2021). Dalam kunjungan study referensi ini Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kota Probolinggo berencana akan menerapkan program ADI EXPORT di kota mereka.
Baca Juga : Rakor Penanganan dan Pencegahan Covid-19, Bupati Blitar Dorong Percepatan Vaksinasi
Kunjungan dari Kota Probolinggo ini dilaksanakan selama 2 hari yakni tanggal 11-12 November 2021. Kunjungan ini sengaja dilakukan bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan ADI EXPORT agar bisa mempelajari langsung penerapan kegiatan ADI EXPORT di Kabupaten Blitar.
“Kami sangat tertarik untuk dapat mereplikasi program ADI EXPORT di daerah kami. Selama ini kendala UKM/IKM di Kota Probolinggo adalah pemasaran produk. UKM/IKM rata-rata bisa produksi namun kesulitan dalam memasarkan hasil produksi mereka,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian, Erwan.
Erwan menambahkan, adanya visi misi Walikota Probolinggo untuk dapat meningkatkan nilai ekspor kota probolinggo khususnya sektor UKM/IKM memacu instansinya untuk dapat melakukan inovasi-inovasi kegiatan pembinaan dan pelatihan untuk UKM/IKM binaan mereka.
“Kami berharap dari kunjungan study referensi ADI EXPORT ke Kabupaten Blitar ini benar-benar bisa direplikasi di Kota Probolinggo. Dan nantinya juga dapat menghasilkan eksportir-eksportir mandiri,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kabupaten Blitar, Sri Supartiningsih, dalam kesempatan ini menyampaikan, ADI EXPORT merupakan suatu kegiatan pelatihan dan pendampingan ekspor yang di inisiasi oleh Disperindag Kabupaten Blitar. Kegiatan ini menyasar kepada pelaku usaha di Kabupaten Blitar yang berkeinginan kuat untuk Go eskpor utamanya untuk ekspor mandiri.
“Program ini behasil mengatasi masalah para IKM Kabupaten Blitar terkait kendala ekspor. Sehingga IKM Kabupaten Blitar dapat melakukan ekspor mandiri. Suksesnya program ini membuat Kabupaten Blitar tercatat sebagai daerah penghasil devisa,” jlentrehnya.
Baca Juga : Menko Airlangga: Ekonomi Berbasis Digital Mampu Tingkatkan Daya Saing Generasi Muda Era 4.0
Tak hanya ekspor skala lokal, produk-produk IKM Kabupaten Blitar juga telah ekspor hingga mancanegara berkat suksesnya program ADI EXPORT. Beberapa produk yang sudah ekspor hingga mancanegara di antaranya produk makanan ringan.
“Jajanan seperti keripik itu sudah masuk Negara Thailand, Taiwan sama Hong Kong,” paparnya.
Disperindag Kabupaten Blitar terus memberikan pembinaan dan pendampingan kepada IKM agar semakin berkembang. Tujuanya jelas, agar produk-produk IKM utamanya yang telah berhasil ekspor bisa bersaing di pasar bebas.
“Pesan kami jaga dan tingkatkan kualitas. Serta lengkapi legalitas agar bisa bersaing di kancah lokal maupun mancanegara,” pungkas Sri. (Adv/Kmf)