JATIMTIMES - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) zona 1 yang terletak di Desa Selopuro Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi sudah tidak mampu lagi menampung sampah dari masyarakat.
Bahkan menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi, dalam sehari TPA Selopuro harus menampung sekitar 40 ton sampah yang berasal dari tujuh kecamatan, di antaranya Kecamatan Ngawi Kota, Pitu, Padas, Kasreman, Geneng, Paron dan Kedunggalar.
Baca Juga : Puslatpurmar-4 Purboyo Buka Kawasan Latihan Tempur Baru di Kondang Iwak
Menyikapi permasalahan pelik terkait sampah tersebut, sejumlah anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Ngawi dipimpin ketua komisi, Slamet Riyanto, S.Sos melakukan kunjungan kerja dan sekaligus meninjau kondisi TPA Selopuro bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi.
Menurut Slamet Riyanto, S.Sos, mengatasi over kapasitas daya tampung TPA Selopuro zona 1, Pemerintah Kabupaten Ngawi telah menyiapkan lahan untuk pembangunan TPA Selopuro zona 2 seluas 2,5 hektar.
Sayangnya, rencana anggaran pembangunan TPA Selopuro zona 2 dari Kementerian Pekerjaan Umum senilai Rp 40 miliar dibatalkan dan hingga kini belum ada kejelasan.
"Kebutuhan sangat mendesak sekali agar TPA Selopuro zona 2 segera bisa dibangun. Persyaratan yang diminta Pemerintah Pusat sudah dipenuhi. Mulai dari DED, pengadaan lahan, Andalalin, UKL dan UPL sudah kita lengkapi semua," jelas Slamet Riyanto, S.Sos di sela-sela tinjauan lapangan.
Lebih lanjut Slamet Riyanto menambahkan, tinjuan lapangan untuk melihat langsung kondisi di lapangan sekaligus sebagai referensi Komisi IV DPRD Kabupaten Ngawi untuk berjuang supaya anggaran dana pembangunan TPA Selopuro zona 2 yang dijanjikan Pemerintah Pusat tidak dibatalkan.
Baca Juga : Beberapa Jalan di Kota Batu Ditutup Sementara, Proses Pembersihan Material Banjir Bandang
Terlebihu kondisi over kapasitas daya tampung TPA Selopuro zona 1 sudah banyak meresahkan warga sekitar. Terlebih bau busuk sampah yang sangat menyengat hidung, terlebih jika musim hujan. Kendati tumpukan sampah yang menggunung hingga belasan meter itu telah ditutupi dengan terpal maupun ditimbun tanah urugan.
"TPA Selopuro zona 2 ditargetkan bisa menampung volume sampah hingga 20 tahun kedepan," ungkap Slamet Riyanto.