JATIMTIMES – Proyek drainase menggunakan U-Ditch atau konstruksi saluran dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U di Jalan Dharmawangsa, Jubung, Sukorambi, Kabupaten Jember disoal warga. Sebab, pembangunan proyek di sisi timur Terminal Tawang Alun ini lambat, semrawut dan memicu kemacetan.
“Kami sebenarnya tidak mempersoalkan proyek tersebut, tapi lamanya pengerjaan ini yang akhirnya berdampak pada pemasukan kami. Banyak ruko dan warung yang terdampak proyek drainase tersebut, tidak bisa maksimal, sehingga berpengaruh pada perekonomian kami. Situasi sudah seperti ini (Pandemi Covid-19, Red) ditambah proyek yang tidak selesai-selesai,” ujar Sugeng warga sekitar.
Baca Juga : Kota Blitar Sukses Tangani Covid-19, Moeldoko Puji Budaya Guyup Rukun Warga Bumi Bung Karno
Tidak hanya itu, Sugeng yang didampingi Rudi ketua RT juga menilai pekerja pada proyek tersebut terkesan asal-asalan. Dari pantauan harian, para pekerja kadang hanya bekerja tidak sampai sehari penuh, kadang juga libur, sehingga proyek semakin lama.
“Ini proyek raksasa tapi kerjanya seperti siput, kerjanya seperti malas-malasan. Mulai kerja jam 9 pagi tapi sebelum jam 4 sudah selesai. Selain itu, banyak material yang ditaruh menjorok ke badan jalan, sehingga tidak jarang menimbulkan kemacetan,” beber Sugeng.
Sugeng juga tidak tahu kapan proyek ini akan selesai dikerjakan, sebab di sepanjang proyek, dirinya tidak melihat adanya papan proyek, dimana biasanya dalam papan akan dicantumkan kapan proyek dimulai dan berakhir sampai kapan.
“Biasanya kan kalau ada proyek, pihak kontraktor juga memasang papan, seperti proyek mana, dikerjakan oleh siapa, anggarannya berapa dan selesainya kapan, tapi ini tidak ada, sehingga kami tidak tahu kapan proyek ini akan selesai, padahal kami juga butuh usaha kami tetap jalan,” jelas Sugeng.
Beberapa warga lainnya juga mengatakan, jika selama proyek berlangsung, ada beberapa oknum pekerja yang meminta sejumlah uang kepada warga, alasan permintaan uang ini untuk menutup U Ditch yang sudah terpasang di depan rumahnya dengan tanah.
Informasi lain menyebutkan, jika proyek tersebut merupakan proyek nasional, dimana batas waktu pengerjaannya seharusnya selesai pada 28 Oktober lalu, namun karena terlambat, proyek drainase tersebut sudah ganti kontraktor.
Baca Juga : Bacaan 4444 Salawat Nariyah Iringi 1 Dekade Partai Nasdem di Jember
“Kalau info yang saya dengar, proyek ini seharusnya selesai 28 Oktober lalu, cuma karena tidak kunjung kelar dan takut kena penalti, akhirnya ganti PT, cuma benar tidaknya kami juga tidak tahu, itu hanya info yang kami terima saja,” ujar salah satu perangkat Desa Jubung yang enggan disebut namanya.
Sementara Imam selaku pengawas proyek menyatakan, proyek drainase dengan menggunakan U-Ditch merupakan proyek nasional dan sempat terhenti beberapa minggu. Hal ini dikarenakan beberapa alat berat yang ada di proyek mengalami kerusakan mesin.
“Memang seharusnya bulan kemarin proyek ini sudah selesai, cuma karena mesin di alat berat kami ada kerusakan dan harus diganti, kami sempat mandeg 2 minggu, tapi ini sudah mulai kami kerjakan lagi, Insya Alloh dalam 2 minggu lagi sudah selesai, kamipun juga ingin ini cepat selesai,” ujar Imam.
Sedangkan ketika ditanya adanya oknum pekerja yang meminta sejumlah uang kepada warga, soal pemasangan timbunan tanah pada U-Dith yang sudah terpasang, Imam membantah adanya permintaan tersebut. “Kalau soal itu, saya tidak tahu, sebab pekerja kami tidak diperbolehkan melakukan itu, kalaupun ada itu oknum dan diluar tanggung jawab kami,” pungkas Imam.