JATIMTIMES - Masa pandemi covid-19 sejak Maret 2020 lalu di Kota Malang menjadikan kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu) terhenti. Namun, seiring dengan perkembangannya kini, layanan kesehatan yang mayoritas untuk memantau tumbuh kembang balita tersebut bakal mulai kembali difungsikan.
Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif. Meski bakal kembali diperbolehkan untuk dibuka, pelaksanaan posyandu dalam hal ini harus dengan adaptasi kebiasaan baru atau era new normal.
Baca Juga : Pemerintah Terus Jaga Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional meski Pandemi Membaik
"Karena kita sudah masuk di level 2, itu kegiatan sosial, keagamaan boleh. Posyandu juga seperti itu. Jadi, pelaksanaannya harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Di posyandu itu sasarannya berapa, kapasitas yang harus terpenuhi sesuai dengan aturan," ujarnya.
Dijelaskan, seperti kapasitas tempat, itu harus disesuaikan dengan lokasi digelarnya kegiatan posyandu. Semisal, dalam satu tempat terdapat sasaran jumlah balita sebanyak 30, maka paling tidak yang harus dipersiapkan untuk menampung 60 orang.
"Misal sasaran balitanya ada 30, berarti kan sudah ada 60 atau bahkan lebih, karena yang ngantar lebih dari satu atau kadang-kadang dua. Nah itu liat kapasitas posyandunya, ruangannya berapa. Sekarang nggak bisa dilaksanakan sekali, berarti harus dua kali," jelas Husnul.
Saat ini jumlah posyandu balita di Kota Malang ada 648 yang terbagi di seluruh kelurahan. Dalam pelaksanaan adaptasi baru, posyandu juga tetap harus menaati protokol kesehatan lainnya sepertimmemakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
Baca Juga : Jaga Pola Hidup Sehat Meski Sudah Turun Level, Pemdes Sumawe Galakkan Kerja Bakti
Langkah ini dilakukan agar saat pelaksanaan posyandu, masyarakat tidak ada kekhawatiran dan merasa aman. "Dalam adaptasi kebiasaan baru ini, tinggal kita kuatkan. Posyandu bisa buka kembali dengam masyarakat tidak khawatir datang ke posyandu karena yang datang terbatas dan taat protokol kesehatan," pungkas Husnul.