JATIMTIMES - Tak ada penanganan serius terhadap hama kwawung yang menyerang kelapa di Kabupaten Tulungagung, tak membuat pedagang kehilangan cara. Kini, pedagang kelapa tak lagi berharap hasil lokal, namun banyak yang mendatangkan dari luar kabupaten bahkan luar pulau.
"Saya datangkan dari Sulawesi, Madura dan Bali," kata Heri, penjual kelapa partai besar, Senin (08/11/2021).
Sekali mendatangkan barang, satu kontainer besar dengan isi 11 ribu buah kelapa.
"Rugi jika di angkutan jika hanya 1 truk atau kendaraan sedang," ujarnya.
Kedatangan kontainer ini langsung diserbu pengecer kelapa yang kemudian dijual ke pasar-pasar di Kabupaten Tulungagung.
"Dulu orang fanatik kelapa lokal (Tulungagung), buahnya sedang tapi isinya tebal dan santan yang dihasilkan sangat banyak," kata Kamto (54).
Namun, seiring waktu ribuan pohon kelapa di wilayah Tulungagung terserang hama kwawung. Pelan-pelan kelapa makin habis, bahkan bisa dibilang sulit didapatkan.
Baca Juga : Jadi Partai Pelopor, PDIP Tulungagung Pompa Semangat Kader agar Menang Hat-trick
"Jika dulu kwawung hanya menyerang pohon di dataran, sekarang sudah ke pegunungan. Namun, rupanya tak ada obat yang mampu menghentikan hama ini," ungkapnya.
Sebagai pedagang, ia berharap kejayaan kelapa Tulungagung kembali seperti masa lalu.
"Kelapa Tulungagung ini dulu terkenal di Madiun hingga Jawa Tengah. Saya pedagang lama ke Cepu. Sekarang sudah tidak mungkin kirim, tapi malah mendatangkan," pungkasnya.