JATIMTIMES - Bina Bangsa School (BBS) Malang merupakan pioneer Pendidikan berbasis STEAM Education (Science Technology, Enginering, Art, and Math) di Kota Malang.
BSS telah mengenalkan pendidikan robotic sejak usia dini mulai dari level Primary atau setara dengan tingkat sekolah dasar. Di level ini para siswa mulai dikenalkan dengan pemrograman dasar, algoritma sederhana hingga problem solving dalam bentuk membuat robot serta game.
Baca Juga : Tunjang Manajemen Sekolah dan Kualitas Pendidikan, Pemkab Kediri Gelar Diklat Calon Kepala Sekolah
Muhammad Zainul Arifin Guru Bina Bangsa School menjelaskan, materi ini berlanjut hingga para siswa menempuh level pendidikan secondary dan junior collage. BBS Malang merancang sebuah kurikulum khusus yang memadukan pembelajaran robotik dengan mata pelajaran lain.
Beberapa contoh paduan pendidikan robotic dan mata pelajaran lain diantaranya seperti, korelasi dengan pelajaran Matematika; menggunakan sistem bilangan dan bentuk persamaan atau perbandingan untuk menyajikan kondisi kondisi tertentu; menghitung, mengukur dan mengestimasi untuk menyelesaikan suatu masalah serta penerapan konsep dasar dari aljabar, geometri, teori kemungkinan (probabilitas) dan statistic.
Bukan hanya itu saja, materi ini juga berkolerasi dengan pelajaran Science dan Teknologi. Pada sisi ini, beberapa hal yang berkolerasi yakni, pengetahuan tentang sistem robotika; pengetahuan fungsi-fungsi sensor dan motor dan penerapan kemampuan computer dan bahasa pemrograman.
"Begitupun juga korelasi dengan pelajaran Fisika, seperti
penerapan rumus kecepatan, percepatan, gaya dan beban serta pengetahuan dalam bidang mekanik elektronik," tuturnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam ilmu robotika terdapat beberapa bidang mata pelajaran seperti matematika, science dan teknologi, fisika dan desain atau saat ini lebih populer disebut dengan istilah STEAM, yang itu juga ditambah dengan Mekanika, Elektronika dan Pemrograman.
Mulai dari gadget seperti handphone dan laptop sampai dengan mesin cerdas yang dapat meringankan kerja manusia yang kita sebut dengan robot, telah banyak diketahui oleh manusia.
Robot merupakan suatu perangkat mekanik yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh manusia. Robot juga dilengkapi perangkat mesin atau komputer baik sederhana maupun kompleks yang mampu mengatur gerakannya.
Akan tetapi, sebagian besar masyarakat umum di Indonesia masih beranggapan bahwa robot itu selalu berbentuk layaknya manusia. Tidak ada klasifikasi atau penggolongan khusus dalam dunia robot. Hanya saja, secara umum robot dibedakan berdasarkan beberapa unsur. Seperti dilihat dari ukuran, alat gerak dan fungsinya.
Jika dilihat dari ukurannya, robot ada yang kecil dan ada juga yang besar. Apabila ditinjau dari alat geraknya, ada robot yang berkaki dan ada juga yang beroda. Unsur yang paling penting adalah dari segi fungsi dan kegunaan robot itu sendiri.
“Tujuan dan fungsi dari robot itu sendiri pun beragam, ada robot untuk dunia industri, kesehatan, memadamkan api dan lain-lain," terangnya.
Lebih dari itu, manfaat mempelajari ilmu robotika jelas akan sangat menguntungkan bagi anak. Sebab, dengan belajar ilmu robotika seorang anak dapat mendapatkan skill atau kemampuan baru antara lain; Membantu meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak; Merangsang otak anak untuk berpikir sistematis dan cara berpikir yang terstruktur sehingga dapat menyelesaikan sebuah masalah dengan akurat.
Kemudian, mengasah keterampilan anak dalam hal mendesain sebuah robot, karena dibutuhkan kreativitas dan daya imajinasi yang tinggi untuk dapat membuat sebuah robot menjadi bentuk yang diinginkan; Melatih kerjasama pada anak dan meningkatkan kepercayaan diri untuk menginspirasikan pendapatnya, menerima dan menghargai pendapat orang lain serta berani menyatakan ide kreaifnya dengan bebas dan melatih kesabaran dan ketekunan dalam membuat suatu projek.
Baca Juga : Tanda Ketika Seorang Umat Langsung Diazab Atas Dosanya
Buah dari konsistensi dan keseriusan dalam membimbing para siswa terkait pembelajaran robotik, dua siswa BBS Malang bahkan menjuarai kompetisi Projects Robotics yang diadakan secara virtual di China. Dua siswa tersebut merupakan kakak beradik, yakni Ciaryn He dan Isselyn He.
Siswa kelas 5 dan kelas 4 tersebut, membuat sebuah project bernama CHARM (Caring Health and Robot Module). Project ini bisa membantu pengguna dalam bidang Kesehatan, dimana sesuai dengan tema project competitionnya “Code for Health”.
CHARM terdiri dari 3 robot yakni Bluey, Luna and Gevy. Beberapa fungsi yang terdapat dalam CHARM diantaranya : Penggunaan Artificial Intelligence, Recognize Speech 2 Languages (English and Chinese), Automatic Hand Sanitizer, Temperature Check, Guide for Exercise, Suggest Healthy Habit, and Detect using Mask.
Mereka melakukan presentasi di depan juri dari seluruh dunia diantaranya: Prof. Dr. Andre Bresges yaitu director of the Institute of Physics Education, the University of Cologne, Dr. Khaled yaitu the Assistance Professor of Intelligent Systems, College of Computing & Information Technology, Canada, Dr Nasharuddin Zainal adalah lecturer in Computer & Communication Engineering at the Department of Electrical, Electronic and Systems Engineering The National University of Malaysia.
Melalui project yang diusung, kedua siswa tersebut berhasil menyisihkan lebih dari 200 projects dari seluruh dunia, termasuk tuan rumah China.
Namun sebelum sampai pada level internasional, perjalanan mereka sangatlah panjang. Tahapan ini dilalui dengan juara Class project Competition, kemudian berlanjut di Level National yang dilaksanakan secara virtual di Jakarta. Saat itu, projectnya mengalahkan lebih dari 270 project se Indonesia.
"Dari situ, mereka kemudian berhak mewakili Indonesia ke level ASEAN dengan tuan rumah Guanxi (Guanxi Adolescent Robotics Competition) dan kemudian berlanjut ke level Dunia (World Make X Competition)," tambah Nano Syaiful Rohim yang juga merupakan salah satu guru di BBS.
Pada level ASEAN, project siswa BBS juga menorehkan prestasi. Mereka berhasil mengalahkan beberapa project dari tuan rumah Hongkong Dan Taiwan dan beberapa project dari negara tetangga Malaysia, Philliphines dan Singapura.
"Bersyukur akhirnya mereka menang, yang lebih membanggakan mereka juga memenangkan Young Designer Award dan saya sebagai pembimbingnya Excellent Mentor Award," pungkasnya.