JATIMTIMES - 2024 mendatang, pemerintah menargetkan harga bahan bakar minyak (BBM) bisa satu harga di seluruh Indonesia. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut ada beberapa hal yang tengah dipersiapkan oleh pemerintah. Yakni berkaitan dengan keamanan, perizinan dan investor.
Tiga hal itu sempat disebut sebagai salah satu kendala untuk mewujudkan BBM Satu Harga. Apalagi, menurut Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ali Ahmad, ketiga hal tersebut banyak menjadi kendala di luar Pulau Jawa.
Baca Juga : Coaching Clinic, Guru Besar UGM dan UINSA Beber Formulasi Penulisan Jurnal Ilmiah
"Cuma yang di luar pulau (Jawa) memang sempat terkendala. Satu soal keamanan, perizinan dan investor. Ini perlu, dan tiga hal ini di luar pulau memang terkendala," ujar Ali Ahmad, Rabu (3/11/2021).
Sebab menurutnya, dari sisi penanam modal, perlu ada investor yang bisa berinvestasi dengan nilai yang besar. Dan selain perizinan, juga perlu ada jaminan keamanan.
"Salah satu solusinya yang perlu ada investor yang mau membangun itu," imbuh pria yang akrab disapa Gus Ali ini.
Berdasarkan data dari Badan Penyalur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) hingga 2024 mendatang ada 584 lembaga penyalur BBM yang sedang direncanakan. Ke 584 lembaga ini nantinya yang bakal mensupport terwujudnya BBM Satu Harga.
Sedangkan hingga saat ini, dari jumlah tersebut, sudah ada sekitar 280-an lembaga yang ditargetkan bakal rampung dibangun 2021 ini. Dirinya pun yakin, dengan capaian proses saat ini, pada 2024 mendatang, BBM Satu Harga dapat terwujud.
Baca Juga : Tunjang Manajemen Sekolah dan Kualitas Pendidikan, Pemkab Kediri Gelar Diklat Calon Kepala Sekolah
"Jangan sampai masyarakat menganggap ada yang tidak adil soal harga BBM. Karena itu vital," imbuh Gus Ali.
Sedangkan saat ini, dari pantauannya, pihak Pertamina juga tengah melakukan upaya pemerataan distribusi BBM. Sebab hal itu juga disebut dapat mendukung percepatan terwujudnya BBM Satu Harga. Salah satunya lewat Pertamina Shop.
"Kalau itu sudah ada di daerah-daerah, maka kemungkinan yang diprogramkan oleh Pak Presiden Joko Widodo bisa segera terwujud," pungkas Gus Ali.
