JATIMTIMES - Akibat dari belum tercapainya target vaksinasi di Lumajang maka hingga kini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM ) Lumajang masih berada di posisi level 3.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lumajang dr. Marshall Trihandono mengatakan, percepatan vaksinasi Covid-19 di Lumajang hanya terkendala oleh stok atau ketersediaan vaksin.
Baca Juga : Target Juara Umum, 55 Orang Kafilah MTQ Lamongan Ikuti Kompetisi Provinsi Jawa Timur
“Kalau antusiasme masyarakat sudah bagus, bahkan sering kali kita kehabisan stok vaksin sehingga banyak warga yang urung divaksin hanya karena jumlah vaksinnya tidak mencukupi,” ujarnya .
Ketersediaan vaksin Covid-19 di pemerintah pusat sudah tidak mencukupi apalagi untuk di daerah. Ini cukup dimaklumi karena hal serupa juga terjadi di seluruh dunia. Namun demikian menurut dr. Marshall Trihandono, tidak berarti Lumajang harus pasrah begitu saja. Jika hanya menunggu jatah vaksin dari pusat maka meski semua stok dihabiskan, dipastikan sampai akhir tahun pun target vaksin di Lumajang tidak akan tercapai.
Karena itulah ujar dr. Marshall semua pihak berinisiatif mendorong pengadaan vaksin sehingga ada percepatan perolehan vaksin Covid-19 di Lumajang. Atas bantuan semua pihak, Lumajang telah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan stok vaksin. Termasuk mengirimkan petugas dan juga dibantu DPR yang melakukan pendekatan agar pusat bisa memberi vaksin lebih ke Lumajang.
“Kita juga meminta bantuan daerah lain, kita meminta vaksin kepada daerah yang tidak mampu menghabiskan vaksinnya tahun ini. Kita juga mendapat bantuan dari Lanud Malang, Alhamdulillah dari Lanud kita mendapat bantuan puluhan ribu vaksin yang belum dipergunakan,” ujar dr. Marshall.
Kini di Lumajang kasusnya sudah melandai, bahkan jika dilihat dari situasi dan kondisinya maka PPKM Lumajang bisa masuk level 2. Namun demikian penentuan PPKM sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri atau Inmendagri ada tambahan indikator yang menentukan yakni capaian vaksinasi.
“Sebelumnya ada enam indikator, seharusnya kita masuk level dua sesuai dengan situasi dan kondisi yakni jumlah kasus yang melandai dan indikator sudah terpenuhi semua,” ujar dr. Marshall.
Baca Juga : Wabup Lumajang Minta Pengembang Perumahan Tak Main-Main Dengan Fasum
Kalau ingin masuk level dua minimal capaian vaksinasinya untuk masyaraat umum dosis pertama harus mencapai 50 % dan untuk lansia 40 %. Sementara untuk masuk level 1 minimal dosis pertama untuk masyarakat umum dosis pertama harus sudah mencapai 70 % dan dosis pertama lansia sudah 60 %.
“Kalau kita hitung dari capaian kita hari ini, untuk level 2 kita masih butuh 33 ribu 664 dosis, untuk masuk level 1 butuh 209 ribu 822 dosis,” terang dr. Marshall.
“Kalau vaksinnya tersedia semua, maka ini bisa dilaksanakan dalam 1 minggu kedepan, karena sehari kita mampu melakukan vaksin hingga 10 ribu dosis,” ungkap dr. Marshall optimis.