free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ketika BUMDes di Gresik Ubah Air Payau jadi Layak Konsumsi

Penulis : Syaifuddin Anam - Editor : Pipit Anggraeni

02 - Nov - 2021, 03:21

Placeholder
Warga antri di tempat pengisian air hasil karya BUMDes Desa Kramat, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Senin (1/11/2021). (Foto : Syaifuddin Anam/GresikTimes)

JATIMTIMES – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Kramat, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berhasil mengubah air payau menjadi tawar dan layak konsumsi.

Kepala Desa Kramat, M Fauzi menyampaikan, sumber air di desanya payau dan tidak layak konsumsi. Selama ini, warganya harus membeli air tangki untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Baca Juga : AKD dan FKPD Tulungagung Sepakat Tunjangan BPD Dinaikkan

Fauzi menjelaskan, hampir satu tahun BUMDes mencari cara mengubah air payau menjadi air tawar. Karena wilayahnya dikelilingi oleh tambah dan sungai, pemerintah desa pun membeli alat penyulingan air.

Alat bernama Reverse Osmosis (RO) atau osmosis terbalik itu ditempatkan di tengah-tengah tambak berukuran 3 kali 5 meter. Kemudian, RO digunakan untuk penyaringan air dengan daya saring tinggi.

Tidak hanya menjernihkan air, juga mampu menyaring molekul besar sehingga menghasilkan air yang aman untuk dikonsumsi. Selain itu, RO juga mampu menyaring ion dengan lapisan penyaring berteknologi tinggi.

“Air bakunya air payau diambil dari sumur kedalaman 75 meter dan memiliki kadar garam tinggi TDS-nya sekitar 4 ribu part per million (ppm). Kemudian di suling menjadi air bersih. Dihitung menggunakan TDS meter hanya sekitar 523 ppm. Air bersih kemudian disuling kembali menjadi air minum TDS-nya sangat rendah 3 ppm,” jelas Fauzi, Senin (1/11/2021).

Fauzi menyebut, alat penyulingan air itu dibeli seharga Rp 75 juta, dan mampu memenuhi air bersih sebanyak 1.000 liter per hari. Meski baru sepekan beroperasi, kebutuhan air bersih dan air minum di desanya sudah terpenuhi. Warga tidak lagi membeli air tangki yang harganya mencapai ratusan ribu.

Baca Juga : Dapat Modal Usaha, Pedagang di Pulau Bawean Bahagia

“Saat ini warga tidak perlu membeli, karena masih gratis. Selanjutnya akan dikenakan tarif semurah mungkin,” ungkapnya.

Sementara Azamil, warga setempat mengaku bersyukur atas terbosan pemerintah desa melalui BUMDes. Dirinya dan warga yang lain bisa mendapatkan air layak konsumsi. “Alhamdulilah senang sekali karena biasanya airnya asin. Sekarang airnya segar tidak kalah dengan air minum yang lain,” ujarnya bersyukur.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Syaifuddin Anam

Editor

Pipit Anggraeni