JATIMTIMES – Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menanamkan wawasan kebangsaan kepada para mahasiswanya. Hal ini dilakukan salah satunya untuk menjaga para generasi Z (kelahiran 1997-2021) tidak kehilangan identitas atau jadi dirinya.
Dalam webinar yang mengambil tema "Wawasan Kebangsaan Generasi – Z Menyambut Indonesia Emas”,
Dr Suwito MPd Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Geografi menyampaikan, berbagai macam opini, persepsi, atau argumentasi publik dan para orang tua siswa tentang perubahan perilaku anak di lingkungan sekolah maupun masyarakat, melatarbelakangi webinar wawasan kebangsaan ini.
Baca Juga : Optimalkan DBHCHT, Disnaker Kabupaten Blitar Dorong PMI Jadi Wirausahawan Baru
Perubahan perilaku siswa yang relatif kurang baik ini disebabkan oleh ketidaksiapan para siswa ketika belajar menggunakan teknologi. Hal itu kemudian berimbas pada keterasingan sosial bagi siswa.
"Kegelisahan dari para orang tua tersebut mengindikasikan bahwa tidak sedikit dari para pemuda yang terlahir di kisaran 1997 - 2012 (Generasi - Z) kehilangan identitas atau jati diri," terangnya.
Melalui momentum inilah, desiminasi tentang wawasan kebangsaan kepada para mahasiswa melalui event webinar seperti ini masih dianggap relevan, untuk memberikan pemahaman kepada para siswa tentang strategi dan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
"Saya berharap para Generasi-Z ini bisa memegang peranan penting dan memberikan pengaruh pada perkembangan ilmu pengetahuan geografi dan bangsa Indonesia," tambahnya.
Dalam webinar itu, hadir 3 pemateri. Pemateri pertama dari Dikreg LX Seskoad TA 2021 Letkol CTP Sugeng Ribawanto, SPd. Di situ pihaknya mengingatkan mahasiswa untuk memahami jiwa, memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi serta menjunjung tinggi sikap cinta tanah air.
Dalam penerapan ilmu geografi, tentunya perlu dihubungkan dengan hal atau terkait wawasan kebangsaan. Hal ini tentunya agar para mahasiswa bisa dengan bijak menggunakan ilmu yang dimiliki.
"Menerapkan ilmu geografi yang berhubungan dengan bumi perlu ditautkan dengan wawasan kebangsaan. Hal ini agar nantinya tidak menyalahgunakannya dan bisa lebih profesional dalam bidangnya masing-masing," ujarnya.
Selain itu, pemahaman mengenai pemanfaatan teknologi pada era digital sangatlah penting. Sebab, jika tidak mempunyai bekal pengetahuan, hal itu justru bisa berbalik menjadi hal yang merugikan, karena pemanfaatan yang salah.
Baca Juga : Cara Memilih Jasa Penerjemah Tersumpah yang Aman dan Resmi
"Membekali generasi Z dengan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai budaya sangatlah perlu. Kita hidup di lingkungan dengan berbagai macam suku bangsa, jadi sebagai generasi Z mereka juga harus pandai mengaplikasikan teknologi apalagi yang berhubungan dengan bumi didasari dengan nilai-nilai yang ada di sekitar," paparnya.
Pemateri kedua, merupakan seorang guru SMPN 7 Pamekasan Eka Riyono M Pd. Dalam paparannya, ia menerangkan tentang penanaman pendidikan karakter dalam pendekatan wawasan kebangsaan bagi generasi Z. Kehidupan generasi Z mempunyai keunikan tersendiri. Sebab, generasi tersebut hidup pada dua dunia, yakni dunia nyata dan dunia virtual.
Akan tetapi, generasi ini justru terkadang mempunyai mimpi yang jauh lebih tinggi daripada generasi sebelumnya. "Hal ini dapat mengubah sifat aslinya, seperti contoh anak pemalu pun bisa menjadi gamers hebat, hanya dengan mereka menyendiri di dalam rumah bersama gadget," paparnya.
Selain itu, generai Z memiliki sifat yang ekonomis mereka selalu memanfaatkan teknologi untuk kegiatannya sehari-hari. Hal inilah yang membuat mereka suka menyendiri dan aktif dengan dunia digitalnya.Nantinya teknologi akan menjadi mata pencahariannya di masa depan, seperti menjadi selebgram, youtubers dan pembuat konten-konten menarik lainnya.
Sementara itu, pemateri ketiga merupakan Dosen Unikama Prodi Pendidikan Geografi Achamd Maulana Malik Jamil M Eng. Dalam paparannya, pihaknya menjelaskan tentang wawasan kebangsaan, pengkajian ilmu politik yang berhubungan dengan wawasan kebangsaan. Selain itu juga, pihaknya juga menjelaskan cara pengaplikasian wawasan nusantara ke dalam semua aspek kehidupan.
