JATIMTIMES - Nasib sial dialami pria berinisial ACA asal Kelurahan Tamanan, Kecamatan Tulungagung. Pasalnya pria berumur 17 tahun yang tercatat sebagai Siswa SMKN 3 Boyolangu ini mengalami kecelakaan saat latihan wall climbing di Gor Lembu Peteng Tulungagung, Minggu (31/10/2021).
Kapolsek Kota Tulungagung Kompol Rudi Purwanto membenarkan kejadian tersebut. Berdasarkan keterangan saksi, lanjut Rudi, pada Minggu (31/10/2021) sekira pukul 08.00 WIB telah dilaksanakan kegiatan ekstrakurikuler panjat tebing atau wall climbing dari SMKN 3 Boyolangu yang diikuti sekitar 15 siswa.
Baca Juga : Sering Dicari, Inilah Manfaat Pohon Pahit yang Bernama Maja
Menurut Rudi, kegiatan latihan wall climbing itu diawali dengan do'a, pemanasan dan diberi paparan materi oleh Sdr Royan Ubaidullah, setelah itu kegiatan wall climbing dilakukan secara bergiliran.
"Pada waktu korban memanjat kurang lebih 2 meter terpeleset dan tidak sempat memegang sabuk pengaman di badannya dan korban jatuh menggantung," kata Kompol Rudi, Minggu (31/10/2021).
Karena disaat jatuh korban tidak sempat memegang sabuk pengaman, korban terjatuh dalam posisi kepalanya di bawah dan kepalanya membentur besi penyangga Wall Climbing yang ada di bawah. Sehingga membuat kepala bagian belakang korban mengalami luka dan pendarahan.
"Korban memanjat sekira pukul 09.30 WIB, dan sekira pukul 10.00 WIB korban oleh teman-temanya di bawa ke Rumah Sakit Prima Medika depan Gor Lembu Peteng untuk dilakukan pertolongan medis," jelasnya.
Terpisah, Kepala SMKN 3 Boyolangu Rofiq Suyudi mengatakan, kegiatan wall climbing bukanlah kegiatan resmi atau ekstrakurikuler di sekolah. Wall climbing merupakan kegiatan inisiatif dari siswa sendiri untuk mengasah kemampuan dan kebetulan pelatihnya adalah alumni SMKN 3 Boyolangu.
Baca Juga : Kabur Hampir Satu Bulan, Pelaku Pembacokan di Desa Bence Lumajang Akhirnya Diringkus Polisi
Menurut Rofiq, kegiatan ekstrakurikuler dari sekolah adalah pecinta alam, tapi karena korban tercatat sebagai siswanya, dirinya tetap mempunyai kewajiban untuk memberikan pertolongan.
"Karena tercatat sebagai siswa saya, saat ini saya dan orang tua korban masih di rumah sakit menunggu korban dilakukan operasi," tutupnya.