JATIMTIMES - Beberapa hari terakhir masyarakat Malang Raya dan Indonesia dibuat bertanya-tanya dengan viralnya warga lanjut usia yang dirawat di Griya Lansia Khusnul Khatimah, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Terlebih, baru-baru ini muncul kabar jika telah dititipkan seorang perempuan asal Magelang, Jawa Tengah oleh 3 anak kandungnya.
Dalam sebuah surat pernyataan yang beredar luas di media sosial itu, disebutkan jika ketiga anak dari perempuan bernama Trimah tersebut menitipkan sang ibu dengan tanpa paksaan. Bahkan, di dalam surat pernyataan itu disebutkan jika pemakaman diserahkan sepenuhnya kepada Griya Lansia Khusnul Khatimah, apabila sang ibu meninggal dunia.
Baca Juga : Diserbu Ratusan Wisatawan, Suasana Alun-alun Malang hingga Kampung Warna-Warni yang Sudah Dibuka Kembali
Viralnya surat pernyataan yang disertai dengan beberapa foto Nenek Trimah dan banyak lansia lain yang dirawat di Griya Lansia Khusnul Khatimah itupun menuai banyak reaksi dari warganet.
Pada Minggu (31/10/2021), tim JatimTIMES pun mengunjungi langsung Griya Lansia Khusnul Khatimah untuk melakukan konfirmasi langsung berkaitan dengan viralnya surat pernyataan tersebut.
Saat pertama kali memasuki area Griya Lansia Khusnul Khatimah, tim JatimTIMES mendapati puluhan orang lanjut usia (lansia) tengah melakukan aktifitasnya di atas lahan seluas 1.500 meter. Total hingga saat ini, ada 60 lansia yang dirawat di griya ini.
Bukan hanya Nenek Trimah, lansia yang dirawat di griya ini ternyata berasal dari beberapa daerah. Seperti Tulungagung, Kediri, Jombang, Sidoarjo, Magelang, Nganjuk dan Ngawi. Sedangkan yang membawa para lansia ke griya ini kebanyakan adalah relawan dari Griya Lansia Khusnul Khatimah.
Pantauan di lapangan, puluhan lansia ini juga terlihat melakukan aktifitasnya masing-masing. Mulai dari hanya duduk-duduk sendirian, berbincang dengan perawat, jalan-jalan di sekitar, atau bersenda gurau dengan rekan sesamanya di griya lansia.
Sebersit senyum pun juga kadang terlihat. Meskipun sebenarnya, mungkin banyak dari mereka yang menginginkan menghabiskan masa tuanya bersama anak, cucu atau anggota keluarganya yang lain.
"Karena kita ini berbasis kerelawanan. Banyak yang diantar oleh relawan, ada juga yang dari titipan Dinsos (Dinas Sosial). Karena kebanyakan itu orangnya sudah lumpuh atau stroke," ujar penanggung jawab harian Griya Lansia Khusnul Khatimah, Nurhadi Rahmad, Minggu (31/10/2021) sore mengawali pembicaraan dengan JatimTIMES.
Sementara berkaitan dengan kedatangan Nenek Trimah yang kini masih ramai diperbincangkan publik, Nurhadi mengaku bahwa dirinya tidak tahu persis apa alasan ketiga anak Trimah menitipkannya. Ia sedikit menceritakan kedatangan Trimah saat diantar oleh anaknya.
"Saat itu malam, sekitar setengah 12 malam. Saya sedang di rumah, lalu dikabari bahwa yang dari Magelang datang. Saat itu saya datang, dan enggak tahu kalau ternyata itu anaknya (Trimah) yang nganter," ujar Hadi, Minggu (31/10/2021).
Dirinya juga tidak begitu jelas, apakah sebelum Trimah diantar ke tempatnya, ketiga anak Trimah sudah berkomunikasi dengan pihak yayasan.
"Saat itu ternyata yang mengantar tiga anaknya, dan satu menantunya. Kalau komunikasi, saya enggak, tidak tahu lagi kalau ke yayasan langsung," terang Hadi.
Baca Juga : Pulihkan Lingkungan dan Ekosistem, Restorasi Pohon Dilakukan di 19 Titik Kota Batu
Saat ini, Nenek Trimah pun sudah lima hari lamanya di rawat di Griya Lansia Khusnul Khatimah. Nenek Trimah dirawat oleh perawat dan juga pengurus griya lansia bersama dengan banyak lansia lainnya.
Lebih jauh Nurhadi menuturkan, sejak Januari 2021 Griya Lansia beroperasi, ada tiga lansia yang mengalami nasib serupa seperti Trimah. Yakni, ada surat pernyataan dari anaknya untuk menitipkan orang tuanya ke Griya Lansia.
"Ada tiga orang termasuk Bu Trimah. Dua yang pertama dari Sidoarjo dan Jombang. Dan yang satu sudah meninggal," pungkas Hadi.
Sementara itu, ia menjelaskan lansia yang dirawat di griya tersebut, biasanya harus ada surat keterangan dari tempat asalnya. Sebagai antisipasi jika ada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti meninggal dunia.
Sedangkan untuk asal para lansia ini pun juga beragam. Kebanyakan, lansia yang diantar di griya lansia ini ditemukan relawan dari berbagai tempat. Mayoritas, lansia yang ada dirawat di griya ini sudah dilengkapi datanya masing-masing.
"Ada yang ditemukan di jalan, di terminal atau bahkan ada juga yang di tempat sampah. Pokoknya banyak yang ditemukan di tempat seperti itu. Lebih banyak yang diketahui (data). Yang Mr.X itu sekitar 15 an," terang Hadi.
Hingga saat ini, Griya Lansia Khusnul Khatimah masih belum memiliki donatur tetap. Sementara kebutuhan yang dikeluarkan setiap bulan, mencapai Rp 60 juta. Meskipun sempat ditemui ada kesulitan, ia bersyukur bahwa selama ini sudah ada beberapa donatur dan dermawan yang mau berdonasi.
"Seperti saat ini, sejak Jumat hingga Hari Minggu ini, banyak dermawan yang mau berdonasi," pungkas Hadi.