JATIMTIMES - Sebanyak 65 pegawai atau pekerja pabrik rokok di Kota Malang mendapatkan pelatihan barista. Pelatihan tersebut merupakan program Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan berwirausaha para pekerja pabrik rokok.
Plt Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Erik Setyo Santoso menjelaskan, kegiatan pelaksanaan pelatihan dibiayai dari dana bagi hasil cukai tembakau tahun 2021. Kegiatan ini merupakan program dalam upaya meningkatkan kompetensi keterampilan dan daya saing masyarakat.
Baca Juga : Peringati Hari Sumpah Pemuda, Wabup Gresik Bu Min: Peran Pemuda Dinantikan dalam Pemulihan Ekonomi
Pelatihan barista sendiri diberikan lantaran saat ini memang menjadi salah satu profesi yang cukup bergengsi. Skill dan pengetahuan tentang perkopian yang dimiliki oleh seorang barista, sangat diperlukan oleh kafe, restoran maupun tempat-tempat yang menyajikan kopi.
Terlebih lagi saat ini, kedai kopi banyak berdiri diberbagai lokasi. Hal ini menunjukkan tren minuman kopi semakin digandrungi oleh masyarakat Indonesia.
Selain menunjukkan angka konsumsi kopi yang meningkat, maraknya kedai kopi juga menjadikan profesi Barista sebagai pekerjaan yang banyak diminati oleh kaum muda. Pekerjaan sebagai seorang Barista, dianggap sangat pas bagi pecinta minuman kopi yang ingin bekerja sesuai passion.
Selain dapat meracik berbagai macam kopi, menjadi seorang Barista juga sangat menyenangkan. Karena dapat bertemu dan melayani pelanggan dengan berbagai latar belakang.
"Oleh karena itu, setelah mengikuti pelatihan ini, para pekerja pabrik rokok yang pada saat pandemi covid 19 banyak mengalami pengurangan jam kerja, tentunya juga berpengaruh pada pengurangan pendapatan. Maka diharapkan hal ini akan mampu meningkatkan kompetensi dan keterampilan mereka, serta mampu bersaing apabila akan merintis wirausaha di bidang barista untuk peningkatan pendapata," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinaker-PMPTSP Kota Malang Titis Andayani, yang membuka kegiatan pelatihan mewakili PLT Kepala Disnaker-PMPTSP menyampaikan, bahwa pelatihan ini dimaksudkan untuk mencapai beberapa hal yakni, para pekerja pabrik rokok mendapatkan tambahan tampilan melalui pelatihan dan praktik keterampilan meracik dan menyajikan kopi.
Selain itu, hal ini juga menumbuhkan minat, jiwa dan karakter entrepreneur pada pekerja pabrik rokok dan diharapkan juga dapat mengupayakan adanya penambahan pendapatan bagi para pekerja pabrik rokok.
"Disini dihadirkan para mentor yang ahli dalam bidangnya. Kerjasama dengan Malang Hotel School (MHS),"ungkapnya.
Baca Juga : Peringati Sumpah Pemuda di Monumen Suryo, Bupati Ngawi Ony Anwar: Pemuda Harus Ingat Jasa Pahlawan
pelatihan dan praktik nantinya akan mencakup seluruh hal, mulai dari pengetahuan dari berbagai jenis kopi sampai dengan cara meracik kopi sehingga bisa menghasilkan suara yang bisa diterima oleh masyarakat.
Materi pelatihan dan praktik Barista diantaranya adalah motivasi berwirausaha, praktik barista menggunakan mesin, praktek peristiwa menggunakan manual brewing, praktik pembuatan minuman menu kopi, menu Flavour powder, menu teh maupun boba.
"65 peserta nantinya akan dibagi menjadi 3 kelas. Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari, mulai 28 Oktober hingga 31 Oktober 2021," jelasnya.
Disampaikannya juga, selain pelatihan barista juga terdapat pelatihan lain, yakni pelatihan olahan pangan dan juga pelatihan mengenai muslim fashion. Pelatihan tersebut nantinya juga diberikan kepada para pekerja pabrik rokok di Kota Malang.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Anton Wasito mengatakan, pihaknya bersama para pekerja pabrik rokok lain sangat antusias dengan pelatihan tersebut. Meskipun harus libur bekerja selama beberapa hari, hal tersebut bukan menjadi persoalan. Pelatihan ini tentunya memberikan nilai tambah kepada para peserta, khususnya untuk keterampilan dalam meracik kopi.
"Dengan keterampilan ini kan tentunya bisa membuat teman-teman yang ingin berwirausaha bisa lebih termotivasi lagi. Pelatihan ini saya harapkan juga berlanjut dan lebih ditingkatkan lagi, sehingga bilamana ada teman yang kena PHK atau sudah tak kerja lagi bisa berwirausaha," pungkasnya.