free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Berangsur Menurun, Sanusi Optimistis Tahun 2022 Masalah Stunting Tuntas

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Yunan Helmy

28 - Oct - 2021, 02:16

Placeholder
Bupati Malang HM. Sanusi.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi optimistis bahwa tingkat stunting di Kabupaten Malang bisa terus ditekan. Apalagi jika penanganan yang dilakukan tepat dan dilakukan oleh pihak-pihak yang tepat. Tidak terkecuali keterlibatan pihak keluarga untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.

Catatan Sanusi sejak memimpin Kabupaten Malang sejak 2018 lalu hingga  2021 ini, tingkat stunting di Kabupaten Malang sudah berhasil diturunkan. Pada tahun 2018 lalu, stunting Kabupaten Malang berada di angka 20 persen. Angka tersebut turun tahun 2019 menjadi 16,1 persen. 

Baca Juga : Setelah Subsidi PBB dan Pertanian, Pemdes Kendalbulur Launching Program Sadewa Bidang Kesehatan dan Pendidikan

Sedangkan pada Agustus 2020, turun  lagi menjadi 11,4 persen. Dan pada  2021, catatan terakhir yang Sanusi terima, tingkat stunting di Kabupaten Malang turun menjadi 10,9 persen. 

"Itu artinya kalau penanganannya benar dan dilakukan oleh semua pihak, baik keluarga maupun desa, stunting bisa ditangani hingga tuntas," ujar Sanusi, Rabu (27/10/2021).

Menurut Sanusi, meskipun sudah ada penurunan yang cukup signifikan, tetap diperlukan adanya keseriusan dalam upaya penanganan stunting. Terlebih, upaya tersebut lebih kepada pencegahan. 

"Jadi, sejak ibu hamil, kalau misalnya sudah ada tanda-tanda, maka nutrisi dan gizi ibu hamilnya harus diperhatikan dan diperbaiki," imbuh Sanusi. 

Dalam pelaksanaannya, Sanusi  tidak hanya menitikberatkan terhadap perangkat daerah yang membidangi stunting. Namun, dia membagi sejumlah pejabatnya, termasuk bupati sendiri, untuk menjadi pengampu dalam upaya menekan stunting di wilayah kecamatan. 

"Saya wajibkan setiap kecamatan itu sudah ada pengampunya. Pak Sekda kecamatan ini, dinas itu kecamatan ini, saya Gondanglegi, Pak Wabup Singosari. Itu sudah ada tugasnya untuk memonitor kegiatan dalam menekan upaya stunting," terang Sanusi. 

Baca Juga : Fraksi PDIP Lumajang Soroti Masalah Pupuk dan Kekurangan Guru

Targetnya, tahun 2022 mendatang Sanusi optimistis stunting di Kabupaten Malang sudah tidak ada. Hal itu diyakini bisa tercapai mengingat hingga saat ini angka stunting berangsur menurun setiap tahunnya. "Sekarang saja sudah 9,8 persen," ucap Sanusi.

Walau  begitu, masih ada beberapa hal yang dinilai menjadi kendala. Baik dari masyarakat yang menjadi sasaran agar tidak stunting maupun dari keterbatasan tenaga kesehatan.

"Menangani masalah sosial ini memang tidak mudah. Kadang-kadang itu ada yang enggan dimonitoring kondisinya, berat badannya. Mungkin karena faktor psikologis. Yang kedua, nakes ini terbatas. Jadi, kalau tidak semua pihak membantu, kita kesulitan," pungkas Sanusi. 


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Yunan Helmy