JATIMTIMES- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu gelar Apel Siaga Darurat Bencana Musim Hujan, pada Rabu (27/10/2021). Upaya tersebut menjadi langkah meningkatkan kewaspadaan atas dampak bencana La Nina Moderate.
Acara apel digelar di lapangan Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji. Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memimpin pasukan Apel Siaga Darurat Bencana Musim Hujan.
Baca Juga : 60 Persen Rawan Longsor, Desa Sumber Brantas Tanam 1.450 Pohon
Dewanti Rumpoko menyatakan, Apel Siaga Darurat Bencana Musim Hujan menjadi aksi kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Selain itu juga sebagai langkah preventif dalam mengantisipasi penanggulangan bencana alam, yang telah diatur dalam Undang-undang. Paradigma penanggulangan bencana telah berubah dari responsif menjadi preventif.
Dewanti menyampaikan, BMKG telah memperingatkan akan dampak La Nina, selama musim penghujan khususnya selama bulan November 2021 sampai Januari 2022. Curah hujan akan meningkat sebesar 20-40 persen. Juga diperkirakan berpotensi menimbulkan bencana.
Wali Kota perempuan pertama di Malang Raya menjabarkan ada 8 pesan dari Gubernur untuk Kepala Daerah di Jawa Timur. Di antaranya adalah upaya meningkatkan sinergitas antar stakeholder, segera menyusun rencana kontingensi termasuk kesiapsiagaan dan siap menangani bencana.
Lalu, melaksanakan pendekatan preventif dalam menghadapi bencana, masing-masing satgas menyiapkan mental prima dan menghindari ego sektoral. Dan, menyiapkan lokasi pengungsian dan evakuasi, pelatihan intens dan terpadu. Juga,pengecekan intens dan berkala pada peralatan SAR, serta menjaga kesehatan dan pedoman prokes.
“Kita harus tanggap kondisi. Bulan November-Januari Kota Batu akan menghadapi cuaca yang ekstrem. Biasanya, Kota Batu akan menghadapi bencana banjir, longsor, tanah ambles, angin kencang, dan puting beliung juga kerap menerjang. Karena itu kita harus mempersiapkan diri untuk mengantisipasi, termasuk pembersihan dan penanaman pohon vetiver. Mari bersama tingkatkan kesadaran, kesiapsiagaan bencana di manapun Kita Berada,” pesan Dewanti Rumpoko.
Politisi dari partai PDIP juga menekankan, terkait kesiapan alat-alat kesiapsiagaan bencana. Meskipun alat-alatnya sudah lengkap, masih perlu ditambah dan dirawat agar siap digunakan setiap saat.
Sementara itu, Kepala pelaksana BPBD Kota Batu Agung Sedayu menyatakan, BPBD Kota Batu dituntut selalu siap siaga. Apalagi, menghadapi musim hujan tiba. Maka, pihaknya telah melakukan peningkatan kesiapsiagaan dengan pemasangan Early Warning System (EWS) di wilayah Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji.
Baca Juga : 99 Persen Pelajar di Kota Malang Sudah Divaksin, Tenaga Pendidik Rencana Dapat Vaksin Booster
Kemudian, pemasangan EWS di wilayah Desa Sumberjo Kecamatan Batu. Lalu, di titik lokasi Dusun Brau Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji. Tentu, dengan alat EWS tersebut bisa memberikan tanda agar warga setempat dan pihak BPBD bisa melakukan penanganan bencana.
"Kami berharap tidak ada musibah. Bila ada, bisa diminimalisir. Dan, yang utama adalah kesadaran bersama dan pemahaman living harmony with disaster perlu terus digalakkan, guna meminimalisir korban akibat bencana yang terjadi," pungkas Agung Sedayu kepada JatimTIMES.
Dalam apel yang juga dihadiri Forkompinda Kota Batu ini, bersama Pentahelix yaitu Pemerintah, Masyarakat, Dunia Usaha, Akademisi dan Media akan bersama-sama menanggulangi bencana dengan menjaga alam.
Acara apel siaga juga dilaksanakan penanaman sebanyak 1.450 pohon buah yang terdiri dari alpukat, nangka, jeruk keprok 55 dan berbagai pohon buah di daerah rawan bencana.