JATIMTIMES- Akibat bocornya pipa milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang pada Selasa (26/10/2021) kemarin, diperkirakan ada 1.000 lebih pelanggan yang terdampak.
Pipa yang bocor tersebut merupakan pipa High Density Polyethylene (HDPE) berukuran 8 inch.
Baca Juga : Pangdam V Brawijaya Tekankan Percepatan Vaksin Covid-19 Lansia di Jatim supaya Mentas dari Level 3
Hingga saat ini, pihak Perumda Tirta Kanjuruhan belum dapat memberikan keterangan resmi dan lebih mendetail terkait penyebab bocornya pipa yang ada di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang pada Selasa (26/10/2021) kemarin.
Pipa yang bocor tersebut merupakan pipa High Density Polyethylene (HDPE) berukuran 8 inch.
"Ada yang memang terdampak. Tidak mati (aliran), tapi mungkin alirannya kecil. Di sana sekitar 1.000 (pelanggan) lebih" ujar Humas Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang Wahjoe Darmawan, Rabu (27/10/2021) siang.
Sedangkan untuk memastikan kebutuhan air warga yang terdampak bisa terpenuhi, pihaknya mengaku telah menyiagakan dua unit mobil tangki air bersih dengan kapasitas masing-masing 5.000 liter.
Sementara ini, Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang mengatakan bahwa bocornya pipa tersebut disebabkan water hammer. Atau benturan air yang terjadi diduga sangat keras.
"Secara teknis masih dianalisa ya. Entah tekanannya atau seperti apa, kalau tidak salah itu pas sambungannya," imbuh Wahjoe.
Baca Juga : Pertama di Kota Malang, Dewan Sepakati Permohonan Hibah Barang Milik Daerah ke PCNU
Sedangkan untuk perbaikannya, menurutnya sudah dituntaskan pada Selasa (26/10/2021) malam. Dengan estimasi waktu perbaikan kurang lebih selama sekitar 4 sampai 5 jam. Dan sejak Rabu (27/10/2021) pagi, pihaknya juga tengah dalam proses melakukan normalisasi air.
Pihaknya juga belum bisa memastikan, terkait berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam tahap normalisasi tersebut. Menurutnya, hal itu mengingat pelanggan yang teraliri dari saluran tersebut juga cukup banyak.
"Ya kami berharap, pelayanan bisa kembali normal seperti sebelum ada kejadian bocor ini," pungkas Wahyu.