JATIMTIMES- Di masa kepemimpinan Maidi menjadi Wali Kota Madiun, banyak pembangunan di Kota Madiun yang dilakukan oleh mantan Sekda tersebut. Salah satunya Lapak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tersebar di Kota Madiun.
Lapak UMKM tersebut menjadi terobosan Maidi untuk menciptakan tempat lapangan pekerjaan bagi warga Kota Madiun. Lapak-lapak yang dibangun dengan biaya ratusan juta rupiah tersebut sebagian sudah mulai terlihat dimanfaatkan warga Kota Madiun untuk beraktivitas.
Namun, tidak semua lapak yang dibangun dengan menghabiskan anggaran ratusan juta tersebut sudah bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh warga Kota Madiun untuk menjajakan dagangannya. Salah satunya Lapak UMKM yang ada di Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
Lapak yang menghabiskan anggaran lebih dari Rp 500 juta rupiah tersebut mulai hari Senin sampai Jumat terlihat kosong tidak ditempati pedagang, hanya pada hari Sabtu dan Minggu saja ada beberapa pedagang yang mengisi lapak. Kosongnya lapak yang ada di Kelurahan Tawang tersebut mengakibatkan perangkat Wifi yang terpasang di lapak UMKM tersebut menjadi sasaran empuk pencuri.
Saat ditemui di kantornya, Kepala Kelurahan Tawangrejo Karneli membenarkan kalau perangkat Wifi yang terpasang di Lapak UMKM dicuri orang “wifinya hilang, nanti akan kita laporkan ke Babinnya,” ungkapnya kepada jurnalis.
Karneli juga menjelaskan bahwa lapak UMKM yang dibangun di jalan Basuki Rahmad Kota Madiun atau tepatnya di timur Pabrik Gula Rejoagung sementara baru buka setiap hari Sabtu dan Minggu saja. “Sementara ini dari ibu-ibu PKK (Tawangrejo), kalau ada kegiatan-kegiatan gitu,” ungkapnya.
Karneli menjelaskan, Lapak UMKM Tawangrejo mulai dibangun tahun 2020 lalu dengan menggunakan Dana Isentif Daerah (DID) sebesar Rp 249.477.000 juta. kemudian dilanjutkan di tahun 2021 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 279.310.000 juta.
Meski Lapak tersebut belum bisa maksimal dalam peruntukannya, Karneli mengatakan Pemkot akan kembali menggelontorkan anggaran. “Pembangunan akan kembali dilanjutkan dengan menggunakan dana PAK (Perubahan Anggaran Keuangan),” tutupnya.