JATIMTIMES - Musyawarah Daerah (Musda) ke-5 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Majelis Daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur akhirnya rampung dan menuntaskan salah satu agenda penting yaitu memilih Presidium KAHMI Banyuwangi untuk lima tahun ke depan.
Muncul nama-nama baru dari Presidium KAHMI Banyuwangi yang terpilih untuk masa bakti 2021-2026 dalam gelaran Musda yang diselenggarakan di Hotel Luminor Banyuwangi, Minggu (24/10/2021) kemarin.
Baca Juga : Polda Jatim Ungkap 36 Pinjol Ilegal yang Beroperasi di Surabaya dan Sidoarjo
Mereka adalah Suyatno, Rudi Hartono, Edy Saiful Anwar, Moh. Sahlan dan Zamroni. Menariknya kelima nama tersebut mempunyai latar belakang yang berbeda-beda.
Realitas tersebut mampu menjadi nilai tawar yang menarik bagi para alumni kader hijau hitam, karena masing-masing Presidium KAHMI Banyuwangi saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
Adapun sekilas profil Presidium KAHMI Banyuwangi periode 2021-2026 adalah sebagai berikut;
Suyatno
Merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi II. Anggota dewan dua periode tersebut meraih suara terbanyak dalam Musda ke-5 KAHMI Banyuwangi.
Suyatno dikenal sebagai politisi ulung, sebab sebelum duduk menjadi anggota dewan, pernah menjabat sebagai Kepala Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo selama dua kali berturut-turut, sampai dengan keberhasilannya menjadi legislator asal Partai Golkar..
Dengan latar belakang anggota legislatif tersebut, Suyatno berkomitmen membawa perubahan untuk KAHMI Banyuwangi. Koneksi yang luas tentu akan membuat posisi KAHMI Banyuwangi semakin kuat.
Rudi Hartono
Tokoh muda yang saat ini menjadi Kepala Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring. Kades milenial tersebut pernah terpilih menjadi peserta Benchmarking ke China yang merupakan program dari Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kementerian Desa PDTT).
Program Benchmarking ke China tersebut diikuti oleh 8 orang Kades dari berbagai daerah di Indonesia. Rudi Hartono adalah satu-satunya Kades dari Banyuwangi, bahkan Provinsi Jawa Timur. Peserta dipilih berdasarkan hasil evaluasi, prestasi, kinerja serta masukan dari berbagai pihak.
Program Benchmarking adalah upaya pemerintah dalam penguatan kapasitas kades, Pendamping Desa dan pengurus BUMDes dalam mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Edy Saiful Anwar
Salah seorang Presidium KAHMI Banyuwangi yang mempunyai latarbelakang religius. Pria yang kerap disapa Edy itu, saat ini mendapat amanah sebagai Wakil Ketua Bidang Keuangan, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi.
Edy juga pernah menjadi Komisioner KPU Banyuwangi periode 2014-2019 tersebut siap bersinergi dan berkolaborasi menjalankan tugas-tugasnya dalam kegiatan sosial yang berkaitan dengan penuntasan kemiskinan.
Moh Sahlan
Baca Juga : Ratusan Emak-Emak "RKS" Deklarasi Dukung Sandiaga Uno Capres 2024
Seorang akademisi dan Pengamat Kebijakan Publik Kabupaten Banyuwangi dikenal ulet dan mempunyai jaringan yang luas sampai ke pusat. Dia terpilih untuk kedua kalinya sebagai Presidium KAHMI Banyuwangi, yaitu periode 2016-2021 dan berlanjut periode 2021-2026.
Organisatoris yang satu ini memang dikenal kritis dan ahli menyusun strategi. Sosoknya yang ramah dan supel membuatnya dekat dengan adik-adiknya di HMI. Ketua Umum HMI Cabang Banyuwangi periode 2006-2008 tersebut berkomitmen akan melanjutkan program yang sebelumnya dicanangkan para periode KAHMI sebelumnya.
Zamroni
Sosok KAHMI Banyuwangi yang satu ini dikenal keras, tegas dan pemberani. Jiwa kesatrianya terlihat pada saat membela urusan wong cilik di Kabupaten Banyuwangi. Zamroni berani mengatakan benar dan tidak merasa rendah mengakui jika benar-benar melakukan kesalahan.
Maklum, Zamroni adalah Ketua MPC Pemuda Pancasila Banyuwangi. Tidak jarang, ketika ada kebijakan pemerintah yang tidak pro kepentingan masyarakat, dia selalu berada di garda terdepan untuk memperjuangkan dan membela hak-hak wong cilik. Kritikan yang dilontarkannya tidak asal bunyi, namun selalu ada data dan fakta serta diiringi dengan solusi konkrit agar gejolak permasalahan yang terjadi tersebut bisa diurai dan tidak menciderai hati masyarakat.
Pemilihan Presidium KAHMI Banyuwangi berlangsung cukup dinamis. Bahkan sempat muncul upaya pengkondisian beberapa nama calon Presidium dari gerbong eks penyelenggara pemilu PPK dan Panwascam. Upaya tersebut dilakukan melalui pesan WhatsApp (WA)
"Walaupun agak kurang sehat, namun kami puas semua berjalan penuh semangat serta dinamis," ujar Syamsul Arifin salah seorang Panitia Musda ke-5 KAHMI Banyuwangi,.
Bahkan sempat terdapat dua figur yang memiliki nama yang sama, yaitu Rudi Hartono dalam pemilihan Presidium KAHMI Banyuwangi. Satu Rudi Hartono Kades Kaliploso dan yang lain Rudi Hartono asal Kecamatan Genteng yang merupakan Ketua DPC Projo dan juga Ketua Asosiasi BPD Banyuwangi.
Namun setelah penghitungan suara akhirnya Rudi Hartono Ketua DPC Projo dengan sukarela dan legawa menyerahkan suara dan jabatan Presidium KAHMI Banyuwangi kepada Rudi Hartono Kades Kaliploso, Kecamatan Cluring.
Selanjutnya ada juga kejadian, seusai penghitungan suara, As'ad M. Nagieb mendadak mengundurkan diri dari jajaran Presidium KAHMI Banyuwangi. Sehingga secara otomatis digantikan oleh Zamroni yang perolehan urutan suara berada di bawahnya.
Terpilihnya Presidium KAHMI Banyuwangi yang baru tersebut tentu membawa angin segar dan harapan bagi keluarga besar alumni HMI di Banyuwangi. Sebab sebelum terpilih menjadi Presidium, mereka sudah berkomitmen akan membangun dan mengembangkan GRHA KAHMI Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang meluangkan waktu menghadiri secara langsung gelaran Musda ke-5 KAHMI Banyuwang memberikan ucapan selamat dan dia berharap alumni HMI di Banyuwangi dapat bersinergi, berkolaborasi dan berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
"Selamat atas terpilihnya Presidium KAHMI Banyuwangi. Semoga amanah dan dapat berkolaborasi dalam menyumbang pemikiran, gagasan maupun ide-ide untuk kemajuan bersama Pemkab Banyuwangi," harap Ipuk.
