JATIMTIMES - Insentif bagi 801 guru ngaji dan madin (Madrasah Diniyah) di Kabupaten Bangkalan, hari ini Jumat (22/10/2021) mulai dicairkan kembali. Rinciannya 286 orang guru madin dan 515 guru ngaji.
Pencairan insentif guru ngaji dan madin kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Sebab, saat ini guru ngaji dan madin sudah tidak lagi harus mengantre di Bank, karena sudah diberikan kartu ATM kepada masing-masing penerima.
Baca Juga : Mulai Hari Ini, Anak Kecil sudah Boleh Naik Kereta Api lagi
Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) mengatakan, program insentif guru ngaji dan madin ini merupakan janji Bupati yang diprioritaskan dalam program kerjanya, sehingga pemberian Kartu ATM insentif guru ngaji dan madin ini bertujuan untuk mempermudah para penerima insentif tampa harus mengantri di Bank.
"Penyerahan insentif kepada 801, hari ini secara simbolis khusus di Kecamatan Bangkalan saja, dengan rincian 286 orang guru madin dan 515 guru ngaji," kata Bupati Ra Latif, usai menyerahkan kartu ATM insentif guru ngaji dan madin, di Gedung serbaguna Rato Ebu, Bangkalan, Jum'at (22/10/21).
Penyerahan kartu ATM insentif guru ngaji dan madin ini, kata Bupati, agar mempermudah penarikan Insentif agar tidak usah mengantri, serta insentif tersebut tetap tepat sasaran. "Karena mereka memiliki peranan penting dalam pembangunan di bidang pendidikan keagamaan," ungkap Bupati Ra Latif..
Selain mempermudah para penerima, pemberian kartu ATM insentif ini agar penerima manfaat bisa mengambil insentifnya tanpa harus ada koordinator dilapangan. "Jadi, nanti para penerima manfaat ini bisa ambil sendiri, dan kapan saja tanpa ada kordinator dan potongan-potongan," tutur Ra Latif.
Baca Juga : Bukannya Menekuni Budidaya Ikan, Peternak Ikan di Tulungagung ini Justru Edarkan Narkoba
Tidak hanya itu, Bupati Berpesan, dalam pemberian kartu ATM insentif Guru ngaji dan madin yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN) ini. Tentunya, perlu diketahui bersama bahwa guru ngaji dan madin ini adalah pahlawan generasi kita bersama khususnya dalam bidang pendidikan keagamaan.
Sebab kata dia, mereka (Guru ngaji dan madin) ini, selalu ikhlas dalam persoalan mengajarkan ilmunya terhadap generasi muda dan hanya menerima sekadarnya dari para wali santri. "Untuk itu, harus ada perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Bangkalan, yakni melalui pemberian insentif ini," tutup ra Latif.