JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar melalui Dinas Pendidikan menerapkan aplikasi PeduliLindungi di sejumlah SMP Negeri di Bumi Bung Karno. Penerapan kebijakan ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 saat pembelajaran tatap muka dilaksanakan.
Saat ini, total ada sembilan sekolah tingkat SMP yang sudah dilengkapi aplikasi PeduliLindungi. Siswa siswi, guru, pegawai dan tamu yang masuk area sekolah diwajibkan untuk melakukan scan barcode Peduli Lindungi. Scan barcode ini sebagai bukti bahwa mereka susah divaksin.
Baca Juga : Uri-uri Warisan Budaya, Pemkab Blitar Gelar Prosesi Jamasan Kyai Pradah dengan Sederhana
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Blitar, Didit Rahman Hidayat mengatakan, pemasangan barcode PeduliLindungi dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal, kebijakan ini diterapkan di jenjang pendidikan SMP.
"Pemasangan barcode aplikasi PeduliLindungi dilakukan secara bertahap. Saat ini ada sembilan SMP Negeri di Kota Blitar yang sudah menerapkan aplikasi ini,” kata Didit, Kamis (21/10/2021).
Didit menambahkan, saat ini sebagian besar siswa SMP, guru dan pegawai lembaga pendidikan di Kota Blitar sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Untuk itu, uji coba penerapan aplikasi Peduli Lindungi sudah bisa dilakukan di tingkat SMP.
"Tak hanya guru dan siswa, para tamu yang datang ke sekolah wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Aplikasi PeduliLindungi ini harus dibiasakan kepada para guru dan siswa,”tukasnya.
Dalam penerapannya, barcode aplikasi Peduli Lindungi dipasang di tiap pintu gerbang sekolah dan di pintu masuk kelas siswa. Hal ini seperti terlihat di SMP Negeri 1 Kota Blitar.
Baca Juga : PPKM Level 2, Jam Belajar Sekolah Tatap Muka di Kota Malang Tak Ada Perubahan
Saat dikonfimasi awak media, Kepala SMP Negeri 1 Kota Blitar, Kateman mengatakan pihaknya sudah memasang barcode aplikasi Peduli Lindungi di sekolahnya.
“Tiap ruang kelas juga kami passing barcode aplikasi Peduli Lindungi. Sebelum masuk kelas, para guru dan siswa kami minta melakukan scan barcode aplikasi Peduli Lindungi. Bagi siswa yang tidak membawa HP tetap dilakukan skrining manual," pungkasnya.