JATIMTIMES - Warga Dusun Krajan Timur, Desa Jelbuk, Kecamatan Jelbuk, Selasa (19/10/2021) dikejutkan dengan peristiwa pingsannya Sugiono (45), warga sekitar yang ditemukan di dalam sumur dengan kedalaman 15 meter. Sumur itu belakangan diketahui milik tetangga Sugiono yaitu Saiful.
Kronologi kejadian, Sugiono masuk ke dalam sumur dalam kurun waktu sekitar 5 menit. Namun saat berada di dasar sumur, dirinya langsung terkulai lemas dan pingsan. Dugaan sementara Sugiono keracunan gas karbondioksida dari mesin penyedot air tanpa peralatan yang lengkap.
Baca Juga : Kota Malang PPKM Level 2, Anak di Bawah 12 Tahun Sudah Boleh Masuk Mal dan Tempat Wisata
Danru Pemadam Kebakaran (Damkar) Mako A Pemkab Jember Suharto menyampaikan, saat kejadian itu korban tanpa perlengkapan yang lengkap bermaksud menguras sumur dalam air sedalam kurang lebih 15 meter.
"Kami menerima laporan dari warga, ada orang mendadak lemas saat berada di dalam sumur. Laporan masuk sekitar pukul 13.00 WIB. Kita pun langsung menuju lokasi untuk memberikan pertolongan," kata Suharto Danru Damkar Mako A Pemkab Jember usai mengevakuasi korban.
Saat petugas datang, korban dalam posisi sudah lemas dan pingsan di dalam sumur. Sedangkan untuk mengevakuasi korban, petugas Damkar dengan dibantu warga mengangkat korban dengan menggunakan selang dan tali tambang.
"Infonya setelah mengangkat air 5 timba, korban ini lemas di dalam sumur. Kemudian kami (petugas Damkar) dibantu warga, melakukan proses evakuasi terhadap korban dari dalam sumur, menggunakan selang untuk mengangkat tubuhnya, karena sulitnya evakuasi dan diameter yang sempit kurang lebih 1 meteran," jelasnya.
Beruntung, meski sumur sempit serta berada di dalam rumah dan membuat sedikit kesulitan, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi korban dengan cepat, sehingga korban berhasil diselamatkan.
Baca Juga : Hujan Lebat di Kota Malang Sebabkan Banjir, BPBD Kota Malang: Hampir Merata
"Proses evakuasi kurang lebih 10 menit, selanjutnya Korban langsung di bawa ke Puskesmas Jelbuk untuk mendapat pertolongan," sambungnya.
Menurut Suharto, kondisi sumur sudah tidak ada air karena sudah selesai dikuras. Namun korban tidak memperhitungkan kondisi dalam sumur, dimana gas karbondioksida masih ada saat korban turun, sehingga langsung menghirup gas tersebut.
"Saat itu kan sumur airnya kering, kedalaman kurang lebih 15 meteran. Saat itu mesin alkon (penyedot air) berada di dalam sumur untuk menyedot air. Korban tanpa menunggu asap karbondioksida mesin hilang, langsung masuk ke dalam sumur. Dugaannya keracunan asap itu dan lemas di dalam sumur," pungkasnya.