JATIMTIMES - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno telah memberikan sinyal positif untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Malang membuat regulasi terkait dibolehkannya anak di bawah 12 tahun untuk berkegiatan wisata.
Terkait regulasi wacana dibolehkannya anak di bawah 12 tahun untuk berkegiatan wisata dan hadir dalam kegiatan ekonomi kreatif juga harus memerhatikan beberapa hal.
Baca Juga : Baiat Dokter Muslim Periode XXVII, FK Unisma 5 Kali Berturut-turut UKMPPD Lolos 100 Persen
Di antaranya selama berwisata seorang anak di bawah 12 tahun harus didampingi orang tua. Kemudian orang tua yang mendampingi harus sudah tervaksin dosis satu dan dua. Lalu ketika akan masuk tempat wisata harus menggunakan Aplikasi PeduliLindungi, serta juga harus memerhatikan kode indikator tempat wisata.
Namun, terkait arahan dari Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno tersebut pihak Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni belum bisa memberikan keputusan.
"Besok saya akan matur (berbicara) ke Pak Wali (Sutiaji) tentang apa yang sudah disampaikan oleh mas menteri (Sandiaga Uno), karena kebijakan ada di beliau," ungkap Ida kepada JatimTIMES.com.
Terlebih lagi, Wali Kota Malang Sutiaji merupakan Ketua Satgas Covid-19 di Kota Malang. Ida juga menyinggung terkait rencana pembukaan tempat wisata atau kampung tematik di Kota Malang.
Pihaknya menuturkan, terkait pengajuan uji coba pembukaan destinasi wisata kampung tematik, Disporapar Kota Malang telah mengajukan izin uji coba ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, namun belum dijawab secara resmi.
"Karena kita masih level 3, uji coba nya juga harus ada tim satgas pusat yang turun ke daerah, itu saya nggak tahu, apakah silent turunnya, karena mereka kan juga nggak bilang-bilang kalau turun," terang Ida.
Baca Juga : 3 Hari Mendatang Kota Batu Diprediksi Bakal Diguyur Hujan
Pasalnya untuk Kota Malang, hanya ada satu destinasi wisata yang mendapatkan rekomendasi langsung dari Kemenparekraf RI yakni Hawai Group Malang.
Hal ini juga yang membuat para pengurus Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang mendorong Pemkot Malang agar dapat membuat regulasi untuk destinasi wisata kampung tematik juga dapat buka.
"Di Kota Malang ini baru satu, baru Hawai itu, kepinginnya kampung-kampung wisata tematik termasuk museum dan sebagainya itu juga kepingin buka," ujar Ida.
Terakhir, jika nantinya dilakukan uji coba pembukaan kampung-kampung tematik di Kota Malang, pihaknya berharap agar pengurus kampung tematik dan masyarakat wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, serta diupayakan semuanya sudah tervaksin.