JATIMTIMES - Punden Ndrio Kesumo yang terbakar di Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung ternyata mempunyai kisah yang menarik. Punden yang disebut lebih tua dari Balong Kawuk ini, tampak terdapat batu tulis mirip prasasti di bawah Pohon Apak dan beringin yang tumbuh dan diduga berusia ratusan tahun itu.
Batu yang menurut juru kunci, Kamin (73) pernah di gali ini panjangnya melebihi tinggi orang dewasa yang berdiri.
Baca Juga : Nyambi Edarkan Sabu dan Pil Dobel L, Pemilik Warung Kopi di Boyolangu Ditangkap
"Sudah saya gali hingga lebih dari leher dalamnya, tapi belum ketemu sepanjang apa pangkalnya," kata Kamin, Jumat (15/10/2021).
Selain panjang, batu itu disebut Kamin terdapat ukiran mirip huruf kuno yang bentuknya seperti tulisan arab.
"Ada tulisannya, seperti ini," ujarnya sambil menunjukkan yang terlihat di bagian pinggir batu berbentuk kotak persegi panjang itu.
Sementara itu, kakak Kamin yang bernama Wito (75) membenarkan Punden itu berada di tanah milik leluhurnya. Selain ada batu kuno di bawah pohon, Punden Ndrio Kesumo disebut sebagai tempat keramat dan ada penunggunya.
"Bentuknya macan tapi berwarna putih, sering terlihat dulu," ungkapnya.
Wito mengisahkan, saat dirinya berusia muda ada saudara dari orang tuanya yang berniat merapikan dahan dan ranting bagian atas karena menutupi tanaman di sawah sekitarnya. Namun, sang penunggu Punden rupanya terusik dan murka pada keluarga orang yang berani memotong pohon Apak ini.
"Di rumah, anaknya kesurupan. Mungkin karena penunggu punden ini ngambyak (mengamuk) karena tempatnya diganggu," tuturnya.
Baca Juga : Kebakaran jelang Tengah Malam Ludeskan Rumah Warga Ngawi, Kerugian Ratusan Juta
Sebagai tempat keramat, Punden Ndrio Kesumo menurut Wito sering digunakan nyadran bagi orang yang kena musibah.
"Misalnya ada keluarga yang sakit tak kunjung sembuh, bakar dupa ditempat ini berdoa minta diberikan kesembuhan. Masih ada kadang sampai sekarang," jelasnya.
Punden ini terbakar pada, Kamis (14/10/2021) malam dan Jumat (15/10/2021) pagi. Petugas Damkar Satpol PP Tulungagung harus dua kali datang ke TKP, karena api yang sebelumnya diduga telah padam ternyata menyala kembali.