JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri akhirnya menyetujui untuk membuka kawasan wisata Simpang Lima Gumul (SLG). Hal itu seiring adanya desakan dari para pedagang kaki lima (PKL) yang meminta agar wisata ikonik Kabupaten Kediri itu dibuka.
Sesuai dengan kesepakatan, Pemkab Kediri baru akan membuka wisata SLG pada 22 Oktober 2021 mendatang. Kebijakan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kediri Slamet Turmudi kepada para PKL, Kamis (14/10/2021) di Kawasan SLG.
Baca Juga : Tutup Program TNI Masuk Desa, Bupati Kediri Sampaikan Kebanggaan dan Apresiasinya
Dalam pemaparannya Slamet Turmudi menyampaikan, jika Pemerintah Kabupaten Kediri berencana akan melakukan uji coba pembukaan kawasan Simpang Lima Gumul pada 22 Oktober 2021. Oleh sebab itu, pihaknya saat ini tengah menyiapkan segala macam kebutuhan protokoler sebelum uji coba pembukaan kawasan Simpang Lima Gumul dilakukan.
Pasalnya, jika di Kawasan Simpang Lima Gumul diperbolehkan buka dan pedagang diizinkan berjualan, maka dibutuhkan penataan terutama dalam aspek protokol kesehatan. Usai Slamet Turmudi menyampaikan kabar baik ini, perlahan para PKL membubarkan diri dari aksi unjuk rasa.
Seperti yang diketahui sebelumnya jika PKL menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten Kediri, Kamis (14/10/2021). Aksi ini dilatarbelakangi atas dasar keresahan para pedagang yang tak diizinkan untuk berjualan karena masa pandemi Covid-19. Sedangkan saat ini kasus Covid-19 sudah mulai melandai, meskipun Pemerintah Kabupaten Kediri tetap bersikukuh menerapkan PPKM Level 3 atas dasar Instruksi Mendagri.
Sementara itu, Siti Marfuah, salah satu pedagang PKL di SLG mengaku resah akibat SLG ditutup. Sebab, kawasan tersebut menjadi lokasi strategis bagi dirinya untuk mendapat rezeki. Selama hampir dua tahun SLG ditutup, dirinya mengalami fase sulit, lantaran pemasukan mereka mengalami penurunan drastis.
Baca Juga : Program TMMD ke-112 di Pamekasan Resmi Ditutup, Berikut Capaiannya
"Kita bingung cari pemasukan. Selama kita berjualan keliling, penjualan pun tak sesuai dengan harapan. Padahal tuntutan makan dan cicilan utang sudah pasti menunggu," ungkapnya.
"Kami meminta, agar pemerintah segera membuka SLG itu saja. Agar kami dapat kembali berjualan di sana," harapnya.