JATIMTIMES - Sejak muncul dakwah Islam, Nabi Muhammad SAW selalu di musuhi dan disakiti oleh para kaum kafir Quraisy. Adapun kaum kafir Quraisy yang selalu menganggu Rasulullah adalah Abu Lahab, Al Hakam bin Abi Al Ash bin Ummyyah, Uqbah bin Abu Mu'ith, Ady bin Hamra Ats Tsaqafy dan Ibnu Al Ashda Al Hazaly.
Semua orang-orang tersebut merupakan tetangga Rasulullah dan tidak seorangpun dari mereka masuk Islam, kecuali Al Hakam bin Abi Al Ash. Dan salah satu tokoh yang perlakuannya begitu kejam kepada Rasulullah adalah Abu Jahal yang merupakan pemuka Quraisy.
Baca Juga : 3 Amalan Sunnah Bagi Muslimah yang Berpahala Besar, Nomor 1 Paling Disenangi
Dalam Sirah Nabawiyah, karya Syekh Syafiyyur Rahman Al Mubarakfury bersumber dari kitab Ar Rahikul Makhtum diceritakan, Abu Jahal datang kepada Rasulullah dan mendengarkan Al Qur'an.
Namun hal tersebut tidak membuatnya beriman dan tunduk. Justru ia malah menyakiti Rasulullah dengan lisan dan perkataannya. Selain itu, ia menghadang jalan Allah berlalu-lalang dengan angkuh memproklamirkan apa yang diperbuatnya dan bangga dengan dengan kejahatan yang dilakukan.
Kemudian turunlah ayat, "Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al-Qur'an) dan tidak mau mengerjakan salat" (QS Al Qiyamah 31).
Abu Lahab selalu berupaya mencegah Rasulullah salat sejak pertama kali ia melihat Rasulullah shalat di Masjidil Haram. Suatu hari, ia mendapati Rasullullah sedang salat di sekitar makam Nabi Ibrahim. Kemudian ia berkata, "Wahai Muhammad, bukankah sudah aku larang engkau melakukan ini".
Kemudian ia kembali berkata dengan nada yang tinggi," Wahai Muhammad, dengan apa engkau akan mengancamku?. Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling banyak memanggil (berdoa) di lembah ini (Mekkah)".
Turunlah ayat, "Maka biarkanlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya). Kelak kami akan memanggil malaikat zabaniyah"(QS Al Alaq 17-18).
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Rasulullah mencengkram lehernya dan menggoyang-goyangkannya sembari membacakan firman Allah. "Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir). Kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaan lah bagimu"(QS Al Qiyamah 34-35).
Abu Lahab berkata, "engkau hendak mengancamku kemampuan Muhammad?. Demi Allah! Bantuan ini tidak akan sanggup melakukan apapun sesungguhnya akulah orang yang berjalan di antara dua gunung di Mekah ini!".
Baca Juga : Mengenal Kohl, Makeup Pertama di Dunia Sejak Zaman Mesir Kuno
Sekalipun Rasulullah tetap dengan pada pendiriannya, Abu Jahal tak pernah kapok dan terus menganggu Rasulullah. Abu Jahal berkata, " Apakah Muhammad sujud dan menempelkan jidatnya di tanah (salat) di depan batang hidung kalian?". Kemudian salah seorang berkata, "ya benar". Dan dia berkata lagi, "Demi latta dan uzza, sungguh aku akan menginjak-injak lehernya dan membenamkan mukanya ke tanah".
Berapa lama kemudian Rasulullah datang dan melakukan salat. Abu Jahal sebelumnya berkata akan menginjak-injak leher Rasulullah, namun yang terjadi selanjutnya malah sungguh mengejutkan. Ia malah menutupi kedua tangannya untuk berlindung. Orang-orang kemudian bertanya, "wahai Abu Jahal, ada apa denganmu?". Abu Jahal kemudian menjawab, "Sesungguhnya ada parit dari api, sesuatu yang menakutkan dan sayap-sayap yang mengantarai aku dan dia".
Rasulullah SAW kemudian berkata, "Andai dia sedikit lagi mendekat kepadaku, niscaya tubuhnya akan disambar malaikat dan terkoyak satu persatu".
Abu Jahal sendiri, mati dengan kondisi yang terhina di antara kaumnya. Kematian Abu Jahal berkat andil putra dua sahabatnya Mu'adz bin Amru bin Jamuan Mu'adz bin Afra RA. Ketika itu Ibn Mas'ud mendapati Abu Jahal telah dipukuli hingga ia menjadi dingin. Ibn Mas'ud mengambil jenggotnya seraya berkata," Engkau Abu Jahal ?, maka Abdullah bin Mas'ud membunuhnya, kemudian mengantarkan kepada Rasulullah bahwa ia telah membunuh musuh Allah itu.
Allah mentakdirkan Abu Jahal tak mati seketika, Allah membuatnya terkapar dan masih sadar serta memperlihatkan apa yang membuat derajatnya terhina dan rendah. Rasulullah pun mengabarkan, bahwa Abu Jahal termasuk penghuni neraka.