JATIMTIMES - Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) baru saja merilis hasil survei calon Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dari hasil survei tersebut, muncul sejumlah nama baru yang masuk dalam bursa calon Ketum PBNU.
Untuk diketahui, nama yang sudah terdengar kuat di kalangan pengurus wilayah hanya 2, yaitu Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Hal tersebut dikonfirmasi oleh Ketua PWNU DKI Syamsul Maarif. Kendati demikian, kemungkinan munculnya nama-nama lain juga masih terbuka lebar.
Baca Juga : Konferensi III PWI Gresik, Ashadi Terpilih Aklamasi
"Menurut pandangan kami, yang sudah siap maju secara pribadi sudah menyampaikan kesediaannya adalah Kiai Said Aqil. Kedua adalah Gus Yahya Staquf," ujar Syamsul.
Marzuki Mustamar juga dinilai layak untuk memimpin PBNU. Berikut sederet tokoh yang masuk dalam bursa calon Ketum PBNU:
1. Said Aqil
Salah satu kandidat terkuat di bursa Ketum PBNU adalah Said Aqil. Meski belum resmi mendeklarasikan diri maju menjadi Ketum PBNU, Said menyatakan siap jika banyak diminta oleh sejumlah pihak.
"Kalau banyak permintaan, saya siap dong. Yang namanya kader, kalau sudah banyak permintaan, siap," ujar Said Aqil.
Said mengklaim meski belum melakukan secara resmi, permintaan sudah sangat banyak untuk ia maju sebagai calon Ketum PBNU.
2. Gus Yahya
Gus Yahya juga menjadi salah satu kandidat kuat di bursa Ketum PBNU. Bahkan, secara terbuka Gus Yahya sudah menyatakan kesiapannya maju di Muktamar NU mendatang.
"Saya memang salah satu calon Ketua Umum PBNU," kata Gus Yahya.
3. Marzuki Mustamar
Berdasarkan hasil survei Indostrategic, nama Marzuki berada di peringkat teratas dengan perolehan 24,7 persen. Seperti diketahui, Marzuki adalah Ketua PWNU Jawa Timur.
Baca Juga : Mantan Petinggi PBB Puji Jokowi Jenius dan Sandingkan Ahok dengan Lee Kuan Yew
Sosoknya lahir di tengah keluarga yang sangat menaati dan memahami agama. Ayah Marzuki Mustamar merupakan seorang kiai bernama Kiai Mustamar dan ibunya bernama Nyai Siti Jainab. Dari kedua orang tuanya, Marzuki banyak belajar Alquran dan dasar-dasar agama.
4. Gus Baha
Nama lain yang muncul di survei adalah Gus Baha. Gus Baha mulai populer lantaran video ceramah dirinya tersebar di media sosial.
Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam mengatakan, munculnya Gus Baha dalam survei itu menunjukkan peningkatan ekspektasi warga nahdliyin terhadap para kiai muda.
Kehadiran Gus Baha berkomitmen serius terhadap upaya penguatan tradisi intelektual pesantren yang belakangan dinilai sejumlah kalangan mengalami pergeseran metode pembelajaran dan output pendidikan pesantren yang diharapkan.
"Selain itu, media exposure Gus Baha di berbagai channel media sosial belakangan ini menambah literasi keilmuan sekaligus popularitas nama Gus Baha di kalangan warga nahdliyin secara general, khususnya Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur," tutur Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam.